"Jangan menganggap remeh orang yang diabetes, apalagi usia lanjut, yang mengalami influenza. Jadi bisa masuk rumah sakit," kata dokter yang juga Sekertaris Umum PP Perkeni ini.
Karena adanya risiko penyakit yang mungkin memburuk, maka dibutuhkan perlindungan yang optimal untuk mencegah influenza tidak dialami penyandang diabetes.
Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Apabila sakit, menjauhi kerumuman dan membatasi mobilitas.
Selain itu, disarankan juga untuk melakukan vaksinasi influenza tahunan, yang dapat memberikan dampak-dampak positif meliputi:
1. Respons antibodi penyandang diabetes terhadap vaksinasi influenza baik, sehingga dapat emmberikan perlindungan dari infeksi parah dan komplikasinya.
2. Bagi penyandang diabetes dengan risiko kardiovaskular dapat menurunkan risiko kematian, serta angka kejadian komplikasi kardiovaskular.
3. Aman dan dapat ditoleransi dengan baik oleh penyandang diabetes dewasa maupun lansia.
4. Menghemat biaya karena sekaligus mencegah risiko perawatan dan kematian akibat flu berat.
Vaksin influenza bisa didapatkan oleh penyandang diabetes sepanjang tahun dengan diulang setiap satu tahun sekali.
Jenis vaksin yang ada saat ini bentuk trivalen dan kuardivalen. Vaksin kuardivalen yakni terdapat tambahan strain influenza B, sehingga dapat memberikan perlindungan lebih luas.
Penyandang diabetes yang tidak boleh divaksin yaitu, bila mempunyai reaksi hipersensitivitas berat pada komponen vaksin atau riwayat reaksi hipersensitivitas berat dengan vaksin influenza sebelumnya. (*)
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Vaksin Influenza Kita Perlukan Setiap Tahun
Source | : | liputan |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar