7. Muntah dan diare
8. Kelumpuhan, di mana bakteri menghasilkan toksin yang merusak saraf dan memicu kelumpuhan. Tapi, ini jarang terjadi.
Penyakitnya yang tergolong serius, maka orangtua perlu melakukan langkah-langkah pencegahan untuk melindungi anak dari difteri.
Adapun cara yang bisa diambil untuk mencegah difteri terjadi pada anak, antara lain:
• Vaksinasi: Vaksinasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) adalah cara terbaik untuk mencegah difteri, biasanya dimulai sejak bayi.
• Imunisasi rutin: Selain vaksin DPT, pastikan juga anak telah melengkapi imunisasi dasar sesuai jadwal yang sudah direkomendasikan, agar imunitasnya dapat terjaga dengan baik.
• Hindari melakukan kontak dengan penderita difteri yang berada di lingkungan sekitar. Penularan bisa terjadi melalui percikan air liur saat bersin atau batuk.
• Menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air bersih.
• Menjaga kesehatan tubuh dengan asupan nutrisi yang cukup, tidur yang cukup, dan gaya hidup sehat lainnya.
• Segera melakukan konsultasi dengan dokter jika anak mengalami gejala yang dicurigai sebagai tanda difteri.
Difteri yang diketahui pada tahap awal, masih bisa diobati dengan menggunakan antibiotik. (*)
Baca Juga: Pengobatan Difteri Perlu Pemberian Antibiotik Hingga Antitoksin
Source | : | KompasTV |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar