Jika dilakukan dengan cara yang salah, akan menyebabkan cedera ligamen atau jari yang terkilir.
Membunyikan jari secara terus-menerus juga dapat mengikis tulang rawan sendi seiring berjalannya waktu, sehingga menyebabkan nyeri sendi.
Ada juga laporan medis yang jarang, tentang bahaya membunyikan jari dan mungkin berhubungan dengan seberapa besar kekuatan yang diberikan.
Misalnya, dislokasi sendi dan cedera tendon telah dijelaskan setelah upaya untuk meretakkan buku-buku jari.
Sebuah penelitian menemukan bahwa di antara 74 orang yang secara teratur melakukan kebiasaan ini, kekuatan menggenggam mereka rata-rata lebih rendah.
Kasus pembengkakan tangan pun juga lebih banyak dibandingkan dengan 226 orang yang tidak mempunyai kebiasaan ini.
Namun, melansir Cleveland Clinic, sebuah penelitian lain yang diterbitkan pada 2017 menemukan hal sebaliknya.
Tidak ada perbedaan kekuatan cengkraman antara orang yang sering membunyikan jari dan yang tidak.
Akan tetapi, memang ditemukan perbedaan antara ketebalan tulang rawan kepala metakarpal, mengindikasikan osteoartitis, tetapi tidak menunjukkan bahwa retakan pada buku jari adalah penyebabnya.
Jadi, sebenarnya kebiasaan ini terbilang tidak berbahaya untuk kesehatan jika dilakukan.
Tetapi, kalau tiba-tiba merasakan nyeri atau bengkak setelah mengertakkan jari, mungkin sendi mengalami cedera dan harus menemui dokter. (*)
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar