GridHEALTH.id - Gangguan penglihatan menjadi masalah serius yang dapat merugikan.
Pada 2020, sekitar 2 miliar penduduk dunia mengalami gangguan penglihatan dan 1,1 miliar di antaranya sebenarnya dapat dicegah.
Direktur P2PTM Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes., menggambarkan situasi yang terjadi di Indonesia.
Ia mengatakan, Indonesia berada dalam 10 besar negara-negara dunia dengan kasus gangguan penglihatan tertinggi.
"Di mana memang kita peringkat ke-3 global dengan gangguan penglihatan tertentinggi dan dengan jumlah kebutaan yang ada di Indonesia pada tahun 2020 sudah mencapai 3,7 juta jiwa," ujarnya dalam konferensi pers Inovasi untuk Mencegah Hilangnya Penglihatan yang diadakan Roche, Kamis (2/11/2023).
Eva menyebutkan, gangguan pengelihatan menyebabkan kerugian yang besar, mencapai 84,7 triliun.
Kerugian tersebut berkaitan dengan hilangnya produktivitas penderita gangguan penglihatan, anggota keluarga yang merawat, hingga biaya pengobatan.
Lebih lanjut dijelaskan, salah satu gangguan penglihatan yang banyak terjadi berkaitan dengan diabetes, di mana prevalensi penyakit ini juga meningkat setiap tahunnya.
"Dari tahun ke tahun prevalensi diabetes mengalami peningkatan, karena pola hidup, tingginya konsumsi gula di masyarakat lebih dsri seharusnya (empat sendok makan per hari)," jelasnya.
Dokter Spesialis Mata Konsultan Vitreoretina Dr. dr. Elvioza, SpM(K), menjelaskan diabetic macular edema (DME) merupakan gangguan penglihatan komplikasi diabetes.
Ini merupakan komplikasi yang menyerang makula, yakni pusat dari retina dan meningkatkan risiko penyandang diabetes mengalami kebutaan.
Baca Juga: Gak Perlu Minum Obat Lagi, Cukup Konsumsi 9 Makanan Ini Bisa Bikin Diabetes Tidak Kambuh
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar