Kenaikan kadar gula darah, juga merupakan bahaya makanan cepat saji yang seringkali terlupakan.
Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, diikuti oleh penurunan tajam.
Hal tersebut menimbulkan gejala seperti kelelahan, iritabilitas, dan meningkatnya risiko diabetes tipe 2.
Pola makan yang tinggi gula juga dapat memicu resitensi insulin, kondisi yang berkembang menjadi diabetes.
Meskipun makanan cepat saji mempunyai rasa yang lezat, tapi kandungan nutrisi esensialnya sangat rendah.
Nutrisi seperti serat, vitamin, dan mineral seringkali jumlahnya sangat sedikit dalam jenis makanan ini.
Mengonsumsi makanan rendah nutrisi secara terus-menerus, berpotensi menyebabkan kekurangan gizi dan masalah kesehatan jangka panjang.
Bahaya makanan cepat saji yang terakhir adalah adanya paparan terhadap senyawa kimia berbahaya seperti pengawet, pewarna, dan lainnya.
Paparan berkepanjangan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan, termasuk risiko kanker dan gangguan hormonal.
Meskipun makanan cepat saji enak dan praktis, tapi penting dipahami risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan.
Mengonsumsinya secara berlebihan, berkontribusi terhadap risiko masalah kesehatan serius. Sehingga lebih baik biasakan diri mengonsumsi makanan bergizi seimbang. (*)
Baca Juga: Alternatif Selain Minum Obat, Ini 7 Cara Alami Mengatasi Nyeri di Jempol Kaki karena Asam Urat
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar