Manfaat-manfaat tersebut berhubungan dengan adanya senyawa seperti lektin, mannan dan antrakuinon.
Ada juga penelitian yang menyebutkan, pemberian suplemen aloe vera memberikan manfaat yang tak jauh berbeda dari jusnya.
Dalam uji coba kontrol acak pada 2015, 72 orang dengan gejala prediabetes mengonsumsi kapsul lidah buaya (300mg, 500mg, atau plasebo).
Mereka yang minum suplemen lidah buaya terlihat mengalami penurunan kadar gula darah puasa setelah 4 minggu konsumsi.
Para peneliti akhirnya menyimpulkan, minum suplemen lidah buaya cukup membantu mengontrol gula darah pada penyandang diabetes dalam 4 minggu dan bahkan pada level lipid darah setelah 8 minggu.
Kendati mempunyai manfaat bagi penyandang diabetes, bukan berarti penggunaan bahan alami ini bebas risiko.
Tetap ada efek samping dari konsumsi lidah buaya yang perlu diperhatikan, jika digunakan bersama dengan obat yang memiliki fungsi yang sama.
Melansir Everyday Health, jika mengonsumsi lidah buaya dan obat diabetes secara bersamaan, berisiko menyebabkan kadar gula darah turun drastis.
Gula darah yang anjlok atau hipoglikemia, bukan hal yang baik bagi penyandang diabetes dan dapat membahayakan kesehatan.
Hipoglikemia yang memburuk dapat menyebabkan seseorang kebingungan, penglihatan kabur, dan bahkan kehilangan kesadaran.
Oleh karena itu, walaupun terdapat bukti yang mendukung manfaat lidah buaya untuk diabetes, tapi saat menggunakannya tidak boleh sembarangan dan perlu memerhatikan efek negatifnya. (*)
Baca Juga: 5 Penyebab Tak Terduga Penyakit Diabetes, Ternyata Bukan Hanya Gara-gara Makanan Manis
Source | : | Everyday Health,diabetes.co.uk,EatingWell |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar