Meskipun prevalensinya tinggi, kondisi-kondisi ini sebagian besar diabaikan dalam penelitian klinis, praktik, dan kebijakan, demikian menurut catatan studi tersebut.
Selama tinjauan literatur selama 12 tahun terakhir, tidak ada panduan untuk pengobatan bagi 40% dari 32 kondisi prioritas yang dianalisis dalam penelitian di atas.
Penelitian ini menganjurkan pendekatan holistik untuk mengurangi kematian ibu setelah melahirkan, dan tidak hanya berfokus pada masalah medis, tetapi juga pada kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan yang memengaruhi kesehatan perempuan.
Di Indonesia, masalah pascamelahirkan yang masih menjadi perhatian sebagai ancaman adalah kematian ibu.
Belum banyak pembahasan, pengumpulan data dan penanganan serius mengenai masalah kesehatan lainnya, termasuk masalah psikologis.
Dalam tujuan Sustainable Development Goals (SDG) 2030, Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup dengan skenario intervensi adalah 131.
Walaupun bantuan tenaga kesehatan profesional dalam proses persalinan memiliki peran krusial dalam mencegah kematian saat melahirkan, terdapat ketidaksetaraan dalam distribusi cakupan tenaga kesehatan antar wilayah di Indonesia.
Cakupan tenaga kesehatan profesional di wilayah Jawa-Bali mencapai 52%, sementara di luar wilayah tersebut hanya mencapai 42%.
Baca Juga: Dunia Kekurangan Bidan, Angka Kematian Ibu Hamil dan Melahirkan Capai 800 Perempuan Setiap Jam
Source | : | WHO |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
Komentar