GridHEALTH.id - Diabetes merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan kadar gula darah seseorang terlalu tinggi.
Ada dua jenis diabetes yang umum terjadi, yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 2 lebih sering terjadi dibanding diabetes tipe 1 dan kondisinya dipengaruhi oleh gaya hidup yang kurang sehat.
Deteksi dini dan pengobatan diabetes, dapat menurunkan risiko berkembangnya komplikasi yang merugikan.
Maka itu, penting untuk mengetahui gejala awal diabetes, agar penyakit ini bisa terdeteksi sedini mungkin.
Diabetes khususnya tipe 2, bisa terjadi secara bertahap dan gejalanya bisa ringan pada tahap awal.
Ini menyebabkan banyak penyandang diabetes yang mungkin tidak menyadari kalau dirinya mengidap penyakit ini.
Menurut American Diabetes Association, berikut adalah beberapa gejala awal diabetes yang biasa terjadi.
Saat kadar gula darah tinggi, ginjal berusaha menghilangkan kelebihan gula dengan menyaringnya keluar dari darah.
Ini dapat membuat seseorang jadi lebih sering untuk buang air kecil, terutama pada malam hari.
Frekuensi buang air kecil yang meningkat untuk mengeluarkan kelebihan gula dalam darah, membuat tubuh dehidrasi.
Baca Juga: Sudah Menghindari Makanan Manis, Kenapa Tetap Terkena Diabetes? Ini Penjelasannya
Akibatnya, untuk menggantikan dan memenuhi kebutuhan cairan, seseorang akan lebih sering merasa haus.
Selain sering buang air kecil dan haus, orang dengan diabetes juga kerap mengeluhkan kelaparan.
Pada kondisi normal, sistem pencernaan memecah makanan menjadi gula sederhana yang disebut glukosa, digunakan oleh tubuh untuk menghasilkan energi.
Nah, pada penyandang diabetes hal tersebut tidak terjadi dan glukosa yang berpindah dari aliran darah ke sel-sel tubuh jumlahnya kurang.
Sehingga, penyandang diabetes tidak mendapatkan energi yang cukup dan seringkali merasa lapar, meski sudah makan.
Kelebihan gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah kecil yang ada di mata, menyebabkan penglihatan kabur.
Pandangan yang kabur biasanya terjadi pada satu mata, tapi bisa juga pada keduanya.
Selain itu, gula darah tinggi juga bisa menyebabkan pembengkakan pada lensa mata. Ini dapat menyebabkan penglihatan kabur, tapi akan membaik saat kadar gula darah turun.
Jika gangguan pada mata tidak segera diobati, kerusakan pada pembuluh darah bisa menjadi lebih parah dan akhirnya terjadi kebutaan permanen.
Gejala awal diabetes yang lainnya adalah proses penyembuhan luka yang membutuhkan waktu lama.
Kadar gula yang tinggi dalam darah, menyebabkan kerusakan pada saraf dan pembuluh darah. Sehingga sirkulasi darah terganggu.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Gula Darah Naik, Ini 10 Camilan Sehat untuk Pengidap Diabetes
Akibatnya, luka kecil sekalipun butuh waktu hingga berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk sembuh.
Penyembuhan luka yang lambat dapat memperbesar risiko terjadinya infeksi.
Tingginya kadar gula dalam darah bisa memengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf.
Pada penyandang diabetes tipe 2, kondisi ini dapat memicu rasa nyeri atau sensasi kesemutan dan mati rasa, terutama di tangan dan kaki.
Kondisi ini dikenal juga dengan istilah neuropati. Seiring waktu bisa jadi lebih serius dan berujung dengan komplikasi lebih serius.
Adanya bagian kulit yang menghitam, terutama di lipatan tubuh seperti leher, ketiak, atau selangkangan.
Jika disebabkan oleh diabetes, area tersebut akan terasa lembut dan teksturnya seperti beludru. Kondisi ini dikenal dengan nama lain acanthosis nigricans.
Jumlah gula dalam darah dan urine yang berlebih, menjadi makanan bagi jamur. Ini dapat berujung pada infeksi.
Infeksi jamur cenderung terjadi pada area kulit yang hangat dan lembap, sepertu mulut, area genital, dan ketiak.
Daerah yang terkena biasanya terasa gatal, tetapi mungkin juga terasa seperti terbakar, membuat warna kulit berubah, dan nyeri.
Itulah delapan gejala awal diabetes yang sering terjadi. Bila mengalaminya, segera periksakan diri ke dokter, sehingga pengobatan bisa segera dilakukan. (*)
Baca Juga: 8 Jenis Olahraga untuk Menurunkan Diabetes, Kapan Waktu Tepat Melakukannya?
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar