Akibatnya, luka kecil sekalipun butuh waktu hingga berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk sembuh.
Penyembuhan luka yang lambat dapat memperbesar risiko terjadinya infeksi.
Tingginya kadar gula dalam darah bisa memengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf.
Pada penyandang diabetes tipe 2, kondisi ini dapat memicu rasa nyeri atau sensasi kesemutan dan mati rasa, terutama di tangan dan kaki.
Kondisi ini dikenal juga dengan istilah neuropati. Seiring waktu bisa jadi lebih serius dan berujung dengan komplikasi lebih serius.
Adanya bagian kulit yang menghitam, terutama di lipatan tubuh seperti leher, ketiak, atau selangkangan.
Jika disebabkan oleh diabetes, area tersebut akan terasa lembut dan teksturnya seperti beludru. Kondisi ini dikenal dengan nama lain acanthosis nigricans.
Jumlah gula dalam darah dan urine yang berlebih, menjadi makanan bagi jamur. Ini dapat berujung pada infeksi.
Infeksi jamur cenderung terjadi pada area kulit yang hangat dan lembap, sepertu mulut, area genital, dan ketiak.
Daerah yang terkena biasanya terasa gatal, tetapi mungkin juga terasa seperti terbakar, membuat warna kulit berubah, dan nyeri.
Itulah delapan gejala awal diabetes yang sering terjadi. Bila mengalaminya, segera periksakan diri ke dokter, sehingga pengobatan bisa segera dilakukan. (*)
Baca Juga: 8 Jenis Olahraga untuk Menurunkan Diabetes, Kapan Waktu Tepat Melakukannya?
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar