GridHEALTH.id - Setiap orang mempunyai tinggi badan yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Melansir Medical News Today, salah satu faktor yang memengaruhi adalah DNA. Para ilmuwan mengidentifikasikan, lebih dari 700 varian gen berbeda menentukan tinggi badan.
Beberapa gen mempengaruhi lempeng pertumbuhan dan yang lainnya, berdampak pada produksi hormon pertumbuhan.
Sejumlah kondisi genetik, seperti down syndrome dan sindrom Marfan, juga dapat mempengaruhi tinggi badan seseorang.
Selain DNA, hormon yang diproduksi tubuh juga berpengaruh terhadap pembentukan tulang baru.
Misalnya hormon pertumbuhan, yang dibuat di kelenjar pituitari dan merupakan hormon yang penting.
Konon katanya, tinggi badan seseorang tidak akan lagi bertambah ketika sudah melewati usia remaja.
Sayangnya, hal tersebut tidak bisa terjadi. Pasalnya, saat sudah melewati masa pubertas, lempeng pertumbuhan sudah berhenti membuat tulang baru.
Mereka menyatu dan seseorang akan berhenti tumbuh. Artinya, ketika mencapai usia dewasa, seseorang tak lagi mampu menambah tinggi badannya.
Pada laki-laki, pertumbuhan berhenti saat usia 16-18 tahun dan perempuan sekitar usia 14-16 tahun.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, rata-rata tinggi badan pria 5,7 kaki atau 175,2 sentimeter.
Baca Juga: Gizi Lengkap Keluarga Sehat, Ini 6 Jenis Makanan Tinggi Protein untuk Tulang yang Sehat
Sementara, rata-rata tinggi badan perempuan berkisar di angka 5,3 kaki atau 161,2 sentimeter.
Meski tidak lagi bisa tambah tinggi, orang yang berusia 30 tahun dapat memperbaiki postur tubuhnya, sehingga terlihat lebih semampai.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki postur tubuh supaya nampak tinggi, meliputi:
Lakukan latihan fisik, terutama yang memerlukan kekuatan dan mengandalkan postur, karena dapat memperkuat otot serta tulang.
Olahraga maupun aktivitas fisik seperti ini, juga dapat memberikan dukungan lebih baik pada tubuh dan memberikan kesan tinggi.
Tak kalah penting dari olahraga, asupan nutrisi juga perlu diperhatikan. Usahakan untuk mencukupi kebutuhan kalsium, vitamin D, dan protein.
Zat bernutrisi tersebut, dapat mendukung kesehatan tulang, serta dapat memberikan potensi lebih baik bagi kesehatan tulang.
Tidur yang cukup dan berkualitas juga penting untuk kesehatan tulang dan pertumbuhan.
Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat merugikan kesehatan tulang dan postur tubuh.
Penyakit tertentu atau masalah kesehatan yang dapat memengaruhi postur dan tinggi badan sebaiknya diatasi dengan perawatan yang sesuai.
Meski tinggi badan tak bisa lagi bertambah, tapi seseorang yang berusia 30 tahun dapat memperbaiki postur tubuhnya agar terlihat lebih tinggi. (*)
Baca Juga: Bisa Mengancam Kesehatan Tulang, Ketahui Tanda Asam Urat Sudah Parah
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar