Hubungan antara kurang tidur dan risiko diabetes tipe 2 telah teridentifikasi.
Kurang tidur dapat memengaruhi sensitivitas insulin, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan, pada akhirnya, meningkatkan risiko diabetes.
Kurang tidur dapat mempengaruhi penampilan kulit.
Proses regenerasi sel kulit terjadi saat tidur, dan kurang tidur dapat menyebabkan kulit tampak kusam, penuaan dini, dan bahkan memperburuk kondisi kulit seperti jerawat.
Kurang tidur dapat menyebabkan penurunan tingkat energi dan kelelahan kronis.
Individu yang kurang tidur cenderung merasa kurang bertenaga, sulit berkonsentrasi, dan mengalami penurunan motivasi.
Kurang tidur dapat mempengaruhi regulasi gula darah dan metabolisme karbohidrat.
Hal ini dapat meningkatkan risiko resistensi insulin dan menghambat kemampuan tubuh untuk mengelola kadar gula darah dengan efektif.
Kurang tidur bukan hanya masalah ringan, tetapi dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan dan kualitas hidup.
Penting untuk memberikan prioritas pada tidur yang cukup dan berkualitas sebagai bagian integral dari upaya menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Jika masalah kurang tidur terus berlanjut, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan bantuan dan saran yang sesuai. (*)
Baca Juga: Jangan Lagi Dikonsumsi Malam Hari, 7 Minuman Ini Ternyata Bisa Mengganggu Kualitas Tidur
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar