GridHEALTH.id - Diare pada bayi merupakan masalah umum yang sering dihadapi oleh orangtua.
Kondisi ini dapat menimbulkan kekhawatiran, terutama ketika diare berlangsung lebih dari beberapa hari atau disertai dengan gejala tambahan.
Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan apa saja penyebab diare pada bayi dan bagaimana cara mengatasi kondisi tersebut.
Salah satu penyebab utama diare pada bayi adalah infeksi virus, seperti rotavirus atau norovirus. Infeksi bakteri, seperti salmonella atau E. coli, juga dapat memicu diare.
Bayi rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang.
Alergi terhadap susu atau makanan tertentu, serta intoleransi laktosa, dapat menyebabkan diare pada bayi.
Perkenalan makanan baru atau perubahan dalam pola makan juga bisa memicu respons alergi pada beberapa bayi.
Pemberian makanan padat atau pengenalan makanan baru dapat memengaruhi pencernaan bayi. Perubahan ini bisa merangsang diare karena sistem pencernaan bayi masih beradaptasi.
Baca Juga: Segera Pijat Lembut 4 Titik Ini, untuk Obati Diare yang Bikin Badan Lemas
Kebersihan yang kurang pada peralatan bayi, termasuk botol susu dan dot, serta tidak bersihnya tangan orang yang merawat bayi, dapat menyebabkan infeksi yang dapat berujung pada diare.
Penting untuk memastikan bayi tetap terhidrasi. Pemberian ASI atau formula, serta penambahan cairan elektrolit jika diperlukan, membantu menggantikan cairan yang hilang akibat diare.
Orangtua perlu memantau gejala dehidrasi, seperti bibir kering, mata cekung, atau kurang kencing. Jika terjadi dehidrasi, segera konsultasikan dengan dokter.
Source | : | Gridhealth |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar