1. Usia: Orang usai lanjut, terutama di atas 65 tahun, risiko terkena pneumonia lebih besar karena sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah.
2. Penyakit kronis: Seseorang yang mempunyai masalah kesehatan kronis seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), diabetes, atau gangguan kekebalan tubuh memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit ini.
3. Merokok: Perokok aktif mempunyai risiko lebih tinggi mengalami pneumonia karena kondisi paru-paru yang rusak dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
4. Komorbid: Penyakit penyerta yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, misalnya HIV/AIDS atau kanker, juga dapat meningkatkan risikonya.
5. Lingkungan yang buruk: Faktor lingkungan juga berpengaruh. Lingkungan yang kotor, berdebu, atau beracun bisa merusak paru-paru dan meningkatkan risiko infeksi.
Meskipun tidak mungkin sepenuhnya menghilangkan risiko pneumonia, tapi ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi.
1. Tersedia vaksinasi untuk mencegah tipe pneumonia tertentu dan flu.
2. Selalu menjaga kebersihan dengan cuci tangan secara teratur dengan sabun serta air mengalir, untuk kurangi risiko infeksi virus.
3. Berhenti merokok atau hindari paparan asap rokok, agar kesehatan paru-paru tetap terjaga.
4. Terapkan gaya hidup sehat dengan makan makanan bergizi, olahraga secara teratur, dan cukup istirahat untuk memperkuat sistem imun.
5. Hindari kontak dekat dengan seseorang yang sedang sakit, terutama jika mereka memiliki gejala infeksi saluran pernapasan. (*)
Baca Juga: Perbedaan Mycoplasma Pneumonia dan Pneumonia Biasa, Ini yang Perlu Diketahui
Source | : | Mayo Clinic,John Hopkins Medicine |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar