1. Berat Badan: Orang yang memiliki berat badan lebih tinggi mungkin membutuhkan lebih banyak air untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
2. Aktivitas Fisik: Jika seseorang memiliki aktivitas fisik yang tinggi selama hari, mereka mungkin memerlukan lebih banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang.
3. Iklim: Lingkungan yang panas atau kering dapat meningkatkan kebutuhan tubuh akan cairan.
Sebagai panduan umum, disarankan untuk minum setidaknya 8 gelas air setiap hari, termasuk saat sahur. Namun, jumlah ini dapat bervariasi, dan penting untuk mendengarkan sinyal tubuh.
1. Hindari Minuman Berkafein atau Berenergi: Minuman berkafein atau berenergi dapat menyebabkan dehidrasi. Sebaiknya hindari minuman ini saat sahur.
2. Pilih Air Putih: Air putih adalah sumber hidrasi terbaik. Hindari minuman manis atau berkalori tinggi yang dapat menambah asupan gula dan kalori.
3. Distribusikan Konsumsi Air: Sebaiknya tidak minum terlalu banyak air dalam satu waktu.
Distribusikan konsumsi air sepanjang waktu sahur untuk mencegah perasaan kenyang yang berlebihan.
Meskipun tidak ada aturan baku mengenai berapa gelas air yang sebaiknya diminum saat sahur, menjaga tubuh tetap terhidrasi selama puasa sangat penting.
Mengikuti panduan umum, mendengarkan sinyal tubuh, dan memperhatikan faktor-faktor individual dapat membantu menjaga keseimbangan cairan dan kesehatan tubuh secara keseluruhan selama bulan Ramadan.
Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya minum air saat sahur.
Baca Juga: Benarkah Puasa Bisa Membantu Menurunkan Asam Urat Tinggi? Ini Faktanya
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar