Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar glukosa dalam darah yang menyebabkan tubuh untuk membuang lebih banyak melalui urine.
Gejala lainnya, yakni nafsu makan yang meningkat secara drastis. Remaja dengan diabetes mungkin merasa sangat lapar dan sering makan dalam porsi besar.
Meskipun nafsu makannya meningkat, tapi remaja dengan diabetes mungkin akan mengalami penurunan berat badan yang tidak beralasan.
Turunnya bobot tubuh remaja, disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh menggunakan glukosa dengan efektif sebagai sumber energi.
Diabetes pada remaja membuat seseorang cepat merasa lelah dan lemah, bahkan setelah istirahat yang cukup.
Kadar glukosa yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan perubahan pada lensa mata, yang mengakibatkan penglihatan kabur.
Remaja dengan diabetes mungkin mengalami infeksi kulit, infeksi saluran kemih, atau infeksi jamur yang sering kembali.
Kadar gula darah yang tinggi dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka.
Sehingga ketika terjadi luka di kulit, misalnya tergores atau tersayat, mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk sembuh.
Diabetes juga dapat menyebabkan kerusakan pada saraf perifer, yang berpotensi menyebabkan kesemutan, mati rasa, atau nyeri pada tangan dan kaki.
Mengenali gejala diabetes pada remaja sangat penting untuk mendeteksi kondisi ini sedini mungkin dan mencegah komplikasi serius yang dapat terjadi. (*)
Baca Juga: Kaya Akan Nutrisi, Ini 4 Manfaat Kembang Kol untuk Kesehatan Penyandang Diabetes
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar