GridHEALTH.id - Diabetes merupakan masalah kesehatan yang bisa dialami oleh segala usia, termasuk remaja.
Terdapat dua jenis diabetes yang kerap dialami oleh kelompok usia remaja, di antaranya:
* Diabetes tipe 1: Terjadi saat tubuh tidak dapat memproduksi insulin sama sekali. Biasanya terjadi pada usia muda dan membutuhkan penggunaan insulin seumur hidup.
* Diabetes tipe 2: Terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif atau tidak menghasilkan cukup insulin.
Pengaruh gaya hidup, menjadi salah satu faktor yang menyebabkan remaja mengalami penyakit ini.
Baik tipe 1 ataupun 2, diabetes pada remaja perlu segera diketahui. Jika berlarut tanpa pengobatan, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius.
Pada penyandang diabetes tipe 1, terlambat diketahui dan tidak dilakukan pengobatan berisiko menyebabkan ketoasidosis diabetik. Sebuah kondisi serius yang mengancam nyawa.
Sementara diabetes tipe 2, bisa berkembang lebih cepat pada usia muda dan berisiko menyebabkan komplikasi, seperti masalah ginjal atau gangguan penglihatan.
Mendeteksi diabetes yang terjadi pada anak remaja, bisa dilihat dari gejala yang ditimbulkannya.
Berikut ini adalah beberapa gejala diabetes pada remaja yang umum terjadi.
Remaja yang mengalami diabetes mungkin lebih sering buang air kecil, terutama di malam hari.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Bolehkah Pengidap Diabetes Mengonsumsi Nasi Putih? Ketahui Penjelasannya
Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar glukosa dalam darah yang menyebabkan tubuh untuk membuang lebih banyak melalui urine.
Gejala lainnya, yakni nafsu makan yang meningkat secara drastis. Remaja dengan diabetes mungkin merasa sangat lapar dan sering makan dalam porsi besar.
Meskipun nafsu makannya meningkat, tapi remaja dengan diabetes mungkin akan mengalami penurunan berat badan yang tidak beralasan.
Turunnya bobot tubuh remaja, disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh menggunakan glukosa dengan efektif sebagai sumber energi.
Diabetes pada remaja membuat seseorang cepat merasa lelah dan lemah, bahkan setelah istirahat yang cukup.
Kadar glukosa yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan perubahan pada lensa mata, yang mengakibatkan penglihatan kabur.
Remaja dengan diabetes mungkin mengalami infeksi kulit, infeksi saluran kemih, atau infeksi jamur yang sering kembali.
Kadar gula darah yang tinggi dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka.
Sehingga ketika terjadi luka di kulit, misalnya tergores atau tersayat, mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk sembuh.
Diabetes juga dapat menyebabkan kerusakan pada saraf perifer, yang berpotensi menyebabkan kesemutan, mati rasa, atau nyeri pada tangan dan kaki.
Mengenali gejala diabetes pada remaja sangat penting untuk mendeteksi kondisi ini sedini mungkin dan mencegah komplikasi serius yang dapat terjadi. (*)
Baca Juga: Kaya Akan Nutrisi, Ini 4 Manfaat Kembang Kol untuk Kesehatan Penyandang Diabetes
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar