Tak hanya itu, jumlah senyawa untuk menetralkan asam lambung pun juga lebih sedikit diproduksi.
Stres dianggap dapat menyebabkan perubahan di otak yang mengubah reseptor rasa sakit, sehingga fisik lebih sensitif terhadap peningkatan kadar asam.
Stres juga bisa menguras produksi zat yang disebut prostaglandin, yang biasanya berfungsi untuk melindungi lambung dari efek asam.
Alhasil, tubuh tidak nyaman ketika penyakit asam lambung sedang kambuh.
Asam lambung yang kambuh dan gejalanya yang tidak nyaman, dapat membuat pekerjaan terhambat.
Kendati demikian, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini kambuh, di antaranya:
* Perhatikan makanan yang dikonsumsi, hindari mengonsumsi yang dapat memicu gangguan pencernaan. Misalnya makanan pedas, berlemak, atau asam.
* Selain pilihan makanan, pola makan juga harus tepat. Sebaiknya, makan dalam porsi kecil tapi sering, dibanding porsi besar hanya tiga kali sehari.
* Jangan makan buru-buru, kunyah hingga makanan benar-benar lembut. Setidaknya makan selama 20 menit.
* Jangan mengatasi stres dengan makan, karena usus bereaksi terhadap semua bentuk stres.
Sehingga bisa kerjanya kurang efektif dalam mengurai makanan, bila makan dalam keadaan sedang stres. (*)
Baca Juga: Kapan Jam Makan yang Tepat untuk Pengidap Asam Lambung? Ini Jadwal Lengkapnya
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar