Ada pula penyakit sirkulasi paru-paru, yang disebabkan oleh pembekuan, jaringan parut, atau peradangan pada pembuluh darah.
Penyakit paru-paru yang paling umum meliputi asma, pneumotoraks (paru-paru kolaps), penyakit paru obstruktif kronis (COPD), hingga penumpukan cairan tidak normal di paru-paru (edema paru).
Melansir Lompoc Valley Medical Center, terdapat beberapa kebiasaan penyebab penyakit paru yang sering dilakukan tanpa sadar.
Merokok dapat mempengaruhi jaringan di paru-paru dan mencegahnya bekerja dengan baik. Setiap hisapan rokok, mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, termasuk karbon monoksida.
Karbon monoksida menggantikan oksigen dalam darah. Ini menyebabkan organ menerima lebih sedikit oksigen.
Ketika merokok, semua senyawa kimia tersebut masuk ke dalam aliran darah dan dialirkan ke seluruh bagian tubuh.
Ada banyak polutan dalam dan luar ruangan yang dapat membahayakan paru. Contohnya, asap rokok, radon, dan juga kabut asap.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan di Current Opinion in Pulmonary Medicine, polusi udara berdampak pada 9 dari 10 orang yang hidup di area urban.
Untuk mengurangi paparan polusi, gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
Olahraga membantu memperkuat paru-paru. Ini dapat membantu tubuh menjadi lebih baik dalam memasukkan oksigen ke dalam aliran darah dan mengirim ke otot.
Olahraga tertentu dapat memperkuat diafragma dan otot di antara tulang rusuk, sehingga mudah bernapas.
Baca Juga: Ketahui Perbedaan Gejala Penyakit Paru dan Flu Agar Dapat Menangani dengan Tepat
Source | : | Kompas.com,Penn Medicine |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar