GridHEALTH.id – Mual setelah makan sahur merupakan salah satu masalah yang sering dialami oleh beberapa orang saat menjalankan puasa.
Meski kelihatannya sepele, kondisi ini tentu dapat mengganggu kenyamanan selama puasa dan memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Tapi, apa sebenarnya yang menjadi penyebabnya?
Berikut ini penjelasan selengkapnya dan cara mengatasinya.
Bukan karena kekenyangan, ternyata mual setelah makan sahur disebabkan oleh beberapa faktor berikut.
Makanan yang mengandung lemak tinggi seperti gorengan, makanan berminyak, atau daging berlemak dapat menyebabkan perut terasa kembung dan mual setelah makan sahur.
Makanan pedas atau berbumbu kuat dapat merangsang lambung dan menyebabkan iritasi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan rasa mual setelah makan.
Mengonsumsi makanan dalam jumlah yang berlebihan atau terlalu cepat dapat membuat perut terasa penuh dan menimbulkan rasa mual.
Kurangnya asupan cairan selama sahur dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat memicu mual dan rasa tidak nyaman setelah makan.
Gangguan seperti maag, GERD, atau intoleransi makanan tertentu dapat menyebabkan perut kembung, rasa asam, dan mual setelah makan.
Melansir dari berbagai sumber, inilah cara-cara mengatasi mual setelah makan sahur agar tetap nyaman selama bulan Ramadan.
Baca Juga: Rekomendasi Makanan Buka Puasa dan Sahur yang Sehat untuk Pengidap Diabetes
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar