GridHEALTH.id - Puasa adalah bagian penting dari praktik keagamaan bagi banyak orang di seluruh dunia.
Namun, bagi beberapa orang, puasa dapat memperburuk masalah kesehatan yang sudah ada, termasuk asam lambung naik. Ketahui ciri-ciri asam lambung naik saat berpuasa dan bagaimana mengatasinya.
Asam lambung naik, atau gastroesophageal reflux disease (GERD), adalah kondisi yang umum di mana asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada (heartburn) dan ketidaknyamanan lainnya.
Saat berpuasa, ciri-ciri asam lambung naik dapat menjadi lebih terasa karena perubahan pola makan dan waktu makan yang terbatas.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang perlu diperhatikan jika Anda mengalami asam lambung naik saat puasa.
Sensasi terbakar di dada, yang sering disebut sebagai heartburn, adalah tanda utama asam lambung naik.
Saat berpuasa, perut kosong dapat membuat asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar yang tidak nyaman.
Merasa pahit di mulut adalah tanda lain yang sering terkait dengan asam lambung naik.
Hal ini disebabkan oleh asam lambung yang naik ke tenggorokan dan mencapai mulut.
Nyeri di dada atau tenggorokan juga dapat menjadi ciri-ciri asam lambung naik saat puasa. Sensasi ini mungkin terasa seperti tercekik atau teriritasi.
Regurgitasi asam adalah ketika asam lambung naik kembali ke dalam kerongkongan dan bahkan bisa masuk ke dalam mulut.
Baca Juga: 6 Cara Mengolah Tahu untuk Asam Lambung, Bisa Dimasak Jadi Salad hingga Sup
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar