Selama Lebaran, seringkali terjadi perubahan pola makan dan tidur yang dapat memengaruhi keseimbangan asam lambung dalam tubuh.
Makan terlalu larut malam atau tidur dengan perut penuh dapat meningkatkan risiko terjadinya refluks asam.
Kurangnya istirahat dan tidur yang cukup dapat mengganggu fungsi lambung dan memperburuk gejala asam lambung.
Liburan yang padat seringkali membuat orang cenderung kurang tidur dan kurang istirahat.
Selama Lebaran, seseorang mungkin kembali pada kebiasaan buruk seperti merokok atau mengunyah permen karet, yang dapat meningkatkan risiko refluks asam.
Ketika berkumpul dengan keluarga dan teman-teman, seseorang mungkin cenderung makan dengan cepat tanpa mengunyah makanan dengan baik.
Makan terlalu cepat dapat meningkatkan risiko terjadinya refluks asam.
Untuk mencegah asam lambung kambuh selama dan setelah Lebaran, disarankan untuk mengontrol porsi makan.
Selain itu juga disarankan menghindari makanan yang memicu asam lambung dan tetap menjaga pola makan dan tidur yang sehat.
Anda juga perlu mengelola stres dengan baik, dan menghindari kebiasaan buruk.
Jika gejala asam lambung berlanjut atau memburuk, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Baca Juga: Tips Mengatasi Asam Lambung Tanpa Obat dengan Makan Buah-buahan
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar