Kesehatan gigi juga akan terganggu akibat cairan asam di lambung yang naik. Ini bisa mengikis lapisan enamel pada gigi, terutama seiring bertambahnya usia.
Komplikasi pada saluran pernapasan, seperti asma, juga cukup sering ditemui pada pengidap asam lambung. Masalah kesehatan tersebut terjadi karena cairan asam lambung mengiritasi saluran napas, sehingga menimbulkan respons imun.
Asam juga bisa masuk ke mulut dan terhirup, menyebabkan gangguan saluran napas, terutama pada pengidap asma.
Selain mengobatinya dengan cara yang tepat, upaya pencegahan juga diperlukan bila penyakit ini sering kambuh.
Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi frekuensi asam lambung naik, di antaranya:
* Atur porsi makan lebih sedikit, karena makan terlalu banyak dapat membuat perut terasa penuh.
Saat perut penuh, maka asam lambung cenderung naik ke kerongkongan. Agar itu tak terjadi, cobalah makan dengan porsi kecil, tapi lebih sering.
Pastikan juga makanan yang dikonsumsi dikunyah secara perlahan hingag teksturnya halus, sehingga pencernaan tidak perlu bekerja terlalu berat.
* Hindari makanan dan minuman yang memicu kekambuhan, seperti makanan pedas, makanan berlemak, minuman berkafein, atau alkohol.
* Bagi pengidap asma lambung, pantang untuk tidur setelah makan karena dapat memperberat kerja sistem pencernaan. Jika ingin beristirahat, tunggulah sekitar 2 jam setelah makan.
Itulah bahaya asam lambung yang sering kambuh tapi tidak ditangani dengan baik. (*)
Baca Juga: Mengatasi Asam Lambung Naik Setelah Makan Durian, Tips dan Penanganan yang Efektif
Source | : | Harvard Medical School |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar