GridHEALTH.id - Merokok sering disebut sebagai kebiasaan yang buruk bagi kesehatan.
Tidak hanya dapat merusak paru-paru, merokok juga dapat membuat kolesterol naik dan pada akhirnya membahayakan kesehatan jantung.
Akan tetapi, masih banyak orang yang belum sadar kaitan kebiasaan merokok dengan risiko peningkatan kadar kolesterol.
Di dalam satu batang rokok terkandung berbagai bahan kimia berbahaya, termasuk nikotin, tar, dan karbon monoksida.
Bahan-bahan kimia ini dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan mengganggu keseimbangan kolesterol dalam tubuh.
Secara rinci, berikut ini beberapa cara merokok dapat meningkatkan kolesterol tinggi.
Nikotin dalam rokok dapat meningkatkan produksi kolesterol jahat alias LDL di hati.
Ketika jumlahnya terlalu banyak, LDL akan menempel pada dinding arteri dan menyebabkan penumpukan plak, yang bisa membuat arteri menyempit dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Selain bisa meningkatkan kolesterol jahat, merokok juga bisa menurunkan kolesterol baik dalam darah.
Padahal, HDL dibutuhkan untuk membersihkan LDL. Jika jumlahnya kurang, tubuh lebih rentan terhadap penumpukan plak dan penyakit jantung.
Trigliserida adalah jenis lemak yang ditemukan dalam darah. Merokok dapat meningkatkan kadarnya, yang juga merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Baca Juga: Ada 7 Manfaat Mengonsumsi Air Rendaman Ketumbar, Kaya Antioksidan
Bahan kimia yang terdapat dalam rokok dapat merusak sel-sel yang terdapat di dalam hati dan pembuluh darah.
Jika kebiasaan buruk ini tidak segera dihentikan, efeknya dapat mengganggu produksi kolesterol dan meningkatkan peradangan.
Berhenti merokok adalah salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan untuk menjaga kadar kolesterol stabil dan kesehatan jantung terjaga dengan baik.
Efek yang bisa dirasakan dari menghentikan kebiasaan ini, meliputi:
* Menurunnya kadar kolesterol tinggi
* Meningkatkan kadar kolesterol baik
* Menurunkan tekanan darah
* Meningkatkan fungsi paru-paru
* Mengurangi risiko kanker dan penyakit kronis lainnya
Jika ingin berhenti merokok, cobalah lakukan terapi pengganti nikotin dengan makan permen karet.
Apabila terasa sulit, bisa konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran yang sesuai. (*)
Baca Juga: Cek Kolesterol Bisa di Puskemas, Ini Rincian Biaya dan Prosedurnya
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar