3. Pendarahan berkepanjangan akibat luka
4. Pendarahan dari gusi atau hidung
5. Darah dalam urine atau tinja
6. Kelelahan dan limpa membesar
Komplikasi yang mungkin timbul akibat jumlah trombosit di bawah 10.000 per kilometer adalah pendarahan internal.
Trombositopenia yang parah bisa sebabkan pendarahan di otak, yang dapat berakibat fatal.
Menanggapi adanya risiko TTS sebagai efek samping vaksin COVID-19, Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof. Hinky Hindra Irawan angkat bicara.
Ia mengatakan, tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia setelah vaksinasi dengan AstraZeneca di Indonesia.
"Keamanan dan manfaat sebuah vaksin sudah melalui berbagai tahapan uji klinis, mulai uji klinis tahap 1, 2, 3, dan 4 termasuk vaksin COVID-19 yang melibatkan jutaan orang, sampai dikeluarkannya izin edar," katanya dikutip dari SehatNegeriku.
Berdasarkan rekomendasi WHO, Komnas KIPI bersama Kementerian Kesehatan dan BPOM melakukan surveilans aktif terhadap berbagai gejala yang dicurigai berkaitan dengan vaksinasi, termasuk TTS.
Dari survei yang dilakukan di 14 rumah sakit di 7 provinsi, risiko TTS tidak ditemukan.
"Selama setahun, bahkan lebih, kami amati dari Maret 2021 sampai Juli 2022. Kami lanjutkan lebih dari setahun karena tidak ada gejalanya, jadi kami lanjutkan beberapa bulan untuk jaga supaya memenuhi kebutuhan jumlah sampel yang dibutuhkan untuk menyatakan ada atau tidak ada keterkaitan. Sampai kami perpanjang juga tidak ada TTS pada AstraZeneca," pungkasnya. (*)
Baca Juga: IDAI: Adenovirus di Vaksin AstraZeneca Bukan Penyebab Hepatitis Akut
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar