GridHEALTH.id - Kanker ovarium atau kanker indung telur mempunyai julukan sebagai "The silent killer".
Ini merupakan sebuah penyakit, di mana tumor ganas yang terjadi pada salah satu atau kedua indung telur.
Di Indonesia, berdasarkan data Global Cancer Incidence, Mortality and Prevalence (Globocan) pada 2020 ada 14.896 kasus dan kematian mencapai 9.581.
Kanker ini merupakan kanker ginekologi yang paling mematikan, angka harapan hidup 5 tahun hanya sekitar 43%.
Karena itulah, sangat penting khususnya bagi para wanita untuk mengetahui tentang jenis kanker ini dan faktor risikonya.
Memperingati Hari Kanker Ovarium Sedunia pada 8 Mei, pelajari lebih lanjut penyebab kanker ovarium dan faktor risikonya.
Melansir Mayo Clinic, sebenarnya tidak ada penyebab pasti tumbuhnya tumor ganas di indung telur.
Akan tetapi, dokter telah mengidentifikasi hal-hal yang dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
Kanker ovarium dimulai saat sel-sel yang ada di dalam atau dekat ovarium, mengalami perubahan DNA.
DNA sel berisi instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan. Perubahan pada DNA, menyebabkan sel tumbuh dan berkembang dengan cepat.
Alhasil, terjadi pertumbuhan pada waktu yang tidak tepat dan terciptalah sel kanker yang terus hidup, saat sel-sel sehat mati.
Baca Juga: Jangan Sia-siakan Manfaat Bunga Pepaya Bagi Tubuh, Berkhasiat Cegah Kanker
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar