- Elektrokardiogram (EKG)
- Holter monitoring
- ECG protable
- Electrophysiology study
Saat seseorang didiagnosis mengidap aritmia, tentu ada beberapa pola hidup yang perlu diubah.
“Tanyakan kegiatan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan kepada dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Anda.” ujar dr. Gabriella.
Salah satu aktivitas yang perlu diperhatikan pengidap aritmia adalah olahraga. Menurut dr. Gabriella, seseorang yang memiliki penyakit jantung, justru tidak dilarang untuk berolahraga.
“Seseorang yang memiliki penyakit jantung, tidak dilarang untuk berolahraga. Tetapi, tentu harus disesuaikan dengan kemampuan. Salah satu cara untuk mengukur kemampuan fisik pasien adalah treadmill test.” kata dr. Gabriella.
Namun, bagi pengidap aritmia yang sudah berusia lanjut, olahraga yang dilakukan tidak boleh sembarangan.
“Kalau sudah berusia lanjut dan ada penyakit jantung koroner misalnya, tidak disarankan untuk melakukan aktivitas yang kompetitif. Contoh bermain tenis, sepakbola, atau basket. Jadi, batasannya adalah olahraga boleh, tapi tidak sampai ngos-ngosan. Begitu merasa ngos-ngosan atau capek, langsung istirahat.
“Orang yang punya penyakit jantung justru harus berolahraga. Dengan berolahraga sesuai kemampuan badannya, itu akan melatih kapasitas jantungnya,” jelas dr. Gabriella (*).
Baca Juga: Kenali Ciri Nyeri Gejala Penyakit Jantung, Ternyata Bukan Hanya Terasa di Dada
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar