2. Dehidrasi: Kekurangan cairan dapat menyebabkan kram dan pegal pada otot, termasuk betis.
3. Masalah Sirkulasi: Kondisi seperti insufisiensi vena atau trombosis vena dalam (DVT) dapat menyebabkan nyeri dan pegal pada betis.
4. Cedera: Cedera pada otot atau tendon di betis, seperti strain atau tear, bisa menyebabkan rasa sakit dan pegal.
5. Kram Otot: Kram otot yang tiba-tiba dan tidak disengaja dapat menyebabkan rasa sakit yang tajam dan pegal setelahnya.
Untuk menentukan apakah betis pegal disebabkan oleh asam urat atau kondisi lain, dokter biasanya akan melakukan beberapa langkah diagnostik, termasuk:
1. Riwayat Medis dan Pemeriksaan Fisik: Menanyakan gejala, riwayat kesehatan, dan melakukan pemeriksaan fisik pada area yang sakit.
2. Tes Darah: Mengukur kadar asam urat dalam darah untuk melihat apakah ada hiperurisemia.
3. Tes Pencitraan: Seperti sinar-X, ultrasound, atau MRI untuk melihat kondisi sendi dan otot.
4. Aspirasi Sendi: Mengambil sampel cairan dari sendi yang terkena untuk memeriksa adanya kristal asam urat.
Jika betis pegal ternyata disebabkan oleh asam urat, pengobatan biasanya melibatkan langkah-langkah berikut:
1. Obat-obatan: Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), colchicine, atau kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan nyeri.
Baca Juga: Cara Mengatasi Benjolan karena Asam Urat, Lakukan Kebiasaan Ini Ternyata Solusinya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar