GridHealth.id - Baru-baru ini, muncul kekhawatiran mengenai wabah infeksi pemakan daging (necrotizing fasciitis) di Jepang.
Infeksi ini disebabkan oleh bakteri yang sangat agresif dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan kulit, otot, dan jaringan lunak lainnya dalam waktu yang sangat singkat.
Wabah ini telah menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat tentang seberapa cepat dan luas penyakit ini bisa menyebar, serta apakah penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain.
Artikel ini akan menjelaskan sifat wabah tersebut, penyebabnya, cara penularannya, gejalanya, dan langkah-langkah pencegahan.
Necrotizing fasciitis disebabkan oleh beberapa jenis bakteri, termasuk Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus, Clostridium perfringens, dan beberapa lainnya.
Infeksi ini sering kali dimulai dari luka kecil atau goresan pada kulit, di mana bakteri dapat masuk ke dalam tubuh dan mulai menyerang jaringan lunak.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena infeksi ini meliputi:
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita diabetes, kanker, atau penyakit kronis lainnya, lebih rentan terhadap infeksi ini.
Luka terbuka atau cedera kulit dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri.
Bakteri penyebab necrotizing fasciitis dapat ditemukan di lingkungan, termasuk air dan tanah yang terkontaminasi.
Necrotizing fasciitis bukanlah penyakit yang mudah menular dari satu orang ke orang lain.
Baca Juga: Fakta-fakta Bakteri Pemakan Daging di Jepang dan Cara Menghindarinya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar