Penularan biasanya terjadi ketika bakteri masuk ke tubuh melalui luka atau cedera pada kulit.
Meskipun ada beberapa kasus di mana infeksi dapat menyebar melalui kontak langsung dengan luka terbuka orang yang terinfeksi, ini sangat jarang terjadi.
Penularan melalui udara atau percikan air liur tidak umum pada penyakit ini.
Gejala necrotizing fasciitis dapat berkembang dengan cepat dan sangat parah. Beberapa gejala awal yang mungkin muncul meliputi:
Rasa sakit yang tidak sebanding dengan luka atau cedera yang terlihat. Nyeri ini biasanya terjadi pada area yang terinfeksi.
Kulit di sekitar area infeksi mungkin menjadi merah, bengkak, dan terasa hangat.
Dalam beberapa kasus, lepuh berisi cairan atau bintik-bintik berwarna ungu dapat muncul pada kulit yang terinfeksi.
Demam, kelelahan, mual, dan gejala seperti flu dapat terjadi saat infeksi menyebar.
Jika tidak diobati, jaringan kulit dan otot dapat mati (gangrene), menyebabkan area tersebut menjadi hitam dan berbau tidak sedap.
Mencegah necrotizing fasciitis melibatkan beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko infeksi:
Menjaga kebersihan luka dengan baik sangat penting.
Baca Juga: Puluhan Orang Meninggal di Jepang Akibat Bakteri Pemakan Daging, Bagaimana Sebenarnya Penularannya?
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar