Gridhealth.id - Gula darah tinggi atau hiperglikemia adalah kondisi yang sering dihadapi oleh penderita diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2.
Mengetahui tanda-tanda gula darah naik secara pesat dan memahami bahayanya sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.
Artikel ini akan membahas gejala-gejala hiperglikemia, penyebabnya, serta potensi risiko yang dapat timbul.
Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal bekerja lebih keras untuk mengeluarkan kelebihan gula melalui urine. Hal ini menyebabkan seseorang sering buang air kecil.
Karena sering buang air kecil, tubuh menjadi dehidrasi, sehingga menimbulkan rasa haus yang berlebihan.
Meskipun kadar gula darah tinggi, sel-sel tubuh tidak mendapatkan cukup energi karena insulin tidak bekerja dengan baik atau tidak ada cukup insulin. Ini menyebabkan rasa lapar yang terus-menerus.
Gula darah tinggi menyebabkan tubuh sulit mengubah makanan menjadi energi yang bisa digunakan, sehingga menimbulkan rasa lelah dan lesu.
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan perubahan pada lensa mata, sehingga mengakibatkan penglihatan kabur.
Gula darah tinggi dapat mengganggu aliran darah dan menyebabkan kerusakan saraf, sehingga memperlambat proses penyembuhan luka.
Hiperglikemia dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga seseorang lebih rentan terhadap infeksi, terutama infeksi kulit, gusi, dan saluran kemih.
Kondisi ini terjadi ketika tubuh mulai memecah lemak sebagai sumber energi karena tidak ada cukup insulin. Ini menghasilkan keton yang bersifat asam, dan dapat menyebabkan koma atau bahkan kematian jika tidak segera diobati.
Baca Juga: 8 Manfaat Makan Ubi Rebus di Pagi Hari, Jaga Kestabilan Gula Darah
Ini adalah kondisi serius lainnya yang sering terjadi pada penderita diabetes tipe 2. Ditandai dengan dehidrasi parah dan sangat tinggi kadar gula darah yang dapat menyebabkan koma dan memerlukan penanganan medis segera.
Gula darah tinggi yang tidak terkontrol dapat merusak saraf di seluruh tubuh, terutama di kaki dan tangan, menyebabkan mati rasa, nyeri, atau sensasi terbakar.
Hiperglikemia kronis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi. Kerusakan pada pembuluh darah akibat gula darah tinggi berkontribusi pada kondisi ini.
Gula darah yang tinggi secara terus-menerus dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, yang dapat mengarah pada gagal ginjal.
Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di retina mata rusak akibat gula darah tinggi, yang bisa menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani.
Konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
Aktivitas fisik membantu tubuh menggunakan glukosa sebagai energi, sehingga kurangnya aktivitas dapat menyebabkan gula darah naik.
Stres fisik atau emosional dapat memicu pelepasan hormon yang meningkatkan kadar gula darah.
Beberapa obat, seperti steroid, dapat meningkatkan kadar gula darah.
Penyakit atau infeksi dapat meningkatkan kadar gula darah karena tubuh melepaskan hormon stres sebagai respons.
Baca Juga: Gula Darah Tinggi Bisa Berdampak Infeksi, Simak Cara Mengatasinya
Mengenali tanda-tanda gula darah naik secara pesat dan memahami bahayanya sangat penting bagi penderita diabetes dan mereka yang berisiko tinggi.
Jika Anda mengalami gejala-gejala hiperglikemia, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Mengelola pola makan, menjaga aktivitas fisik, dan memonitor kadar gula darah secara rutin adalah langkah-langkah penting untuk mencegah komplikasi serius yang dapat timbul akibat gula darah tinggi.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar