GridHEALTH.id - Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru adalah prosedur darurat yang dilakukan untuk menyelamatkan nyawa seseorang yang mengalami henti jantung.
CPR melibatkan kombinasi kompresi dada dan pernapasan buatan yang bertujuan untuk menjaga aliran darah dan oksigen ke otak dan organ vital lainnya.
Meski penting untuk dilakukan ketika darurat, tapi perlu diketahui bahwa CPR tidak bisa dipraktikkan secara sembarangan.
Ya, ada prosedur tersendiri yang perlu dipahami sehingga CPR menjadi tepat guna.
Lantas, seperti apa prosedur penerapan CPR yang benar? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Berikut adalah langkah-langkah prosedur CPR yang perlu diketahui.
Sebelum memulai CPR, pastikan lokasi aman bagi Anda dan korban. Periksa sekeliling untuk memastikan tidak ada bahaya yang dapat mengancam keselamatan, seperti api, listrik, atau lalu lintas.
Dekati korban dan coba untuk membangunkannya dengan menepuk bahunya dan berbicara keras. Tanyakan "Apakah Anda baik-baik saja?" Jika korban tidak merespons, segera lanjut ke langkah berikutnya.
Segera minta bantuan dengan menghubungi layanan darurat (misalnya, 112 atau 911). Jika ada orang lain di sekitar, mintalah mereka untuk menelepon bantuan sementara Anda mulai melakukan CPR.
Posisikan korban telentang di permukaan yang datar dan keras. Letakkan satu tangan di dahi korban dan tangan lainnya di bawah dagu.
Angkat dagu dan miringkan kepala ke belakang untuk membuka jalan napas. Periksa apakah ada benda asing yang menghalangi jalan napas dan keluarkan jika ada.
Baca Juga: Cara Cepat Menangani Serangan Jantung STEMI di Daerah Terpencil
Dekatkan wajah Anda ke wajah korban, lihat ke arah dada, dan dengarkan serta rasakan napas selama 10 detik. Jika korban tidak bernapas atau hanya terengah-engah, lanjutkan ke langkah berikutnya.
Tempatkan kedua tangan Anda di tengah dada korban, tepat di antara puting. Tumpangkan tangan satu di atas tangan yang lain dan jaga agar siku Anda tetap lurus.
Lakukan kompresi dada dengan kecepatan 100-120 kali per menit dan kedalaman sekitar 5-6 cm (2-2,4 inci). Biarkan dada kembali ke posisi semula di antara setiap kompresi.
Setelah melakukan 30 kompresi dada, berikan dua napas buatan. Tutup hidung korban dengan jari Anda, buka mulutnya, dan berikan napas secara perlahan selama satu detik hingga dada korban naik.
Ulangi sekali lagi. Jika Anda tidak terlatih atau merasa tidak nyaman memberikan napas buatan, lanjutkan dengan kompresi dada saja.
Lanjutkan siklus 30 kompresi dada dan dua napas buatan hingga bantuan medis tiba atau korban menunjukkan tanda-tanda kehidupan seperti bergerak atau bernapas.
Jika AED tersedia, nyalakan perangkat dan ikuti instruksi suara. Tempatkan elektroda pada dada korban sesuai petunjuk.
AED akan menganalisis ritme jantung dan memberi tahu Anda jika perlu memberikan kejut listrik. Pastikan semua orang menjauh dari korban sebelum memberikan kejut.
Lanjutkan CPR hingga bantuan medis profesional tiba atau korban menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Jika Anda merasa lelah, cobalah bergantian dengan orang lain jika memungkinkan.
Mengetahui langkah-langkah prosedur CPR adalah keterampilan penting yang bisa menyelamatkan nyawa. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat memberikan pertolongan pertama yang efektif kepada seseorang yang mengalami henti jantung.
Pastikan untuk selalu mengikuti pelatihan CPR resmi untuk memperbarui pengetahuan dan keterampilan Anda. CPR yang dilakukan dengan cepat dan benar dapat membuat perbedaan antara hidup dan mati bagi korban henti jantung. (*)
Baca Juga: Penyakit Jantung Bawaan Anak Mengancam, Dokter Asing Didatangkan
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar