GridHEALTH.id – Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang sangat populer di seluruh dunia.
Selain rasanya yang enak dan mudah diolah, telur juga mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin D, vitamin B12, selenium, dan kolin.
Namun, bagi penderita kolesterol tinggi, konsumsi telur sering kali menjadi perhatian karena kandungan kolesterol yang terdapat dalam kuning telur.
Salah satu yang kerap menjadi pertanyaan adalah berapa jumlah konsumsi telur yang aman untuk penderita kolesterol.
Agar tidak lagi bingung, berikut ini penjelasan selengkapnya.
Satu butir telur ukuran besar mengandung sekitar 186 mg kolesterol, yang sebagian besar terdapat dalam kuning telur.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berbagai pedoman kesehatan lainnya merekomendasikan batas konsumsi kolesterol harian sekitar 300 mg untuk orang dewasa sehat.
Bagi mereka yang memiliki risiko tinggi penyakit jantung atau kadar kolesterol tinggi, batas ini sering dikurangi menjadi 200 mg per hari.
Mitos dan fakta telur dan kolesterol
Selama bertahun-tahun, telur sering dianggap sebagai penyebab utama peningkatan kadar kolesterol dalam darah.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kolesterol yang terkandung dalam makanan tidak selalu berdampak besar pada kadar kolesterol darah.
Sebagian besar kolesterol dalam darah diproduksi oleh hati, dan faktor-faktor seperti konsumsi lemak jenuh, lemak trans, dan gula berlebih memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kadar kolesterol darah dibandingkan kolesterol dari makanan.
Untuk penderita kolesterol tinggi, para ahli kesehatan umumnya merekomendasikan untuk mengonsumsi telur dengan bijak.
Mengonsumsi satu butir telur per hari dianggap aman bagi sebagian besar orang, termasuk mereka yang memiliki kolesterol tinggi, asalkan dikombinasikan dengan pola makan yang sehat dan seimbang.
Artinya, jika Anda mengonsumsi telur, penting untuk membatasi asupan makanan tinggi kolesterol lainnya seperti daging merah, produk olahan susu penuh lemak, dan makanan olahan.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki respons yang berbeda terhadap kolesterol dari makanan. Bagi beberapa orang yang disebut sebagai "hyper-responders," konsumsi telur dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol darah yang signifikan.
Oleh karena itu, bagi penderita kolesterol tinggi, penting untuk memantau kadar kolesterol secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum menambahkan telur dalam jumlah yang lebih besar ke dalam diet.
Cara memasak telur juga dapat memengaruhi dampaknya terhadap kesehatan. Menggoreng telur dengan banyak minyak atau mentega dapat meningkatkan kandungan lemak jenuh dan kalori, yang dapat berdampak negatif pada kadar kolesterol.
Sebaliknya, mengolah telur dengan cara merebus, mengukus, atau menggoreng dengan sedikit minyak zaitun adalah pilihan yang lebih sehat.
Menambahkan sayuran seperti bayam, tomat, atau paprika ke dalam telur juga dapat meningkatkan nilai gizi dari hidangan tersebut.
Telur bisa menjadi bagian dari diet sehat bagi penderita kolesterol tinggi, tetapi jumlah konsumsi harus diperhatikan.
Mengonsumsi satu butir telur per hari dianggap aman bagi kebanyakan orang, asalkan pola makan secara keseluruhan seimbang dan rendah lemak jenuh serta lemak trans.
Selain itu, cara mengolah telur juga berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. (*)
Baca Juga: Makanan untuk Mempercepat Pertumbuhan Rambut, Ada Telur Hingga Ubi Jalar
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar