Lemak trans yang sering ditemukan dalam gorengan juga dapat menghambat pembuangan asam urat dari tubuh, yang berakibat pada penumpukan kristal asam urat.
Camilan manis seperti permen, kue, dan minuman manis yang mengandung fruktosa tinggi dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Fruktosa, jenis gula alami, dapat memicu produksi asam urat saat diproses oleh tubuh.
Oleh karena itu, penderita asam urat sebaiknya menghindari camilan yang tinggi fruktosa, termasuk minuman bersoda dan jus buah yang dikemas.
Beberapa jenis kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang merah, dan kacang tanah mengandung purin dalam jumlah yang cukup tinggi.
Meskipun kacang adalah sumber protein nabati yang baik, penderita asam urat sebaiknya menghindari konsumsi berlebihan dari kacang-kacangan ini.
Sebagai alternatif, pilih kacang almond atau kacang mete yang mengandung purin lebih rendah.
Keripik kentang dan camilan kemasan lainnya sering kali mengandung garam dan lemak yang tinggi. Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan retensi cairan, yang dapat memperburuk gejala asam urat.
Selain itu, camilan kemasan sering kali mengandung bahan pengawet dan aditif yang dapat memicu peradangan.
Penderita asam urat perlu berhati-hati dalam memilih camilan untuk menghindari peningkatan kadar asam urat dalam darah.
Daging olahan, makanan laut tertentu, gorengan, camilan manis dengan fruktosa tinggi, kacang-kacangan tertentu, dan camilan kemasan adalah beberapa jenis camilan yang sebaiknya dihindari.
Sebagai gantinya, pilih camilan yang rendah purin dan lebih sehat untuk menjaga kondisi asam urat tetap terkendali. Jika Anda ragu, konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik mengenai pola makan yang tepat bagi penderita asam urat. (*)
Baca Juga: Tanpa Sadar Sering Dilakukan, 6 Kebiasaan Sederhana Ini Diam-diam Bisa Memicu Asam Urat
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar