- Penggunaan zat-zat seperti tembakau, nikotin, dan alkohol
- Stres
Dr. Anderson menambahkan, beberapa kelompok demografis tertentu juga memiliki risiko lebih tinggi terhadap kondisi kardiovaskular, termasuk stroke.
Ia juga mengingatkan untuk selalu mengelola faktor risiko.
Mengurangi risiko stroke bisa dimulai dengan pilihan sehari-hari seperti mengonsumsi makanan sehat, melakukan lebih banyak olahraga aerobik, dan tidur cukup.
Deteksi dan intervensi medis yang cepat dapat membuat stroke lebih baik penanganannya.
Oleh karena itu, Dr. Anderson menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda stroke dan mengetahui kapan harus mencari bantuan.
“Jika dikenali lebih awal, kita bahkan bisa menghentikan stroke, dan ada beberapa perawatan yang bisa digunakan dalam beberapa jam hingga 24 jam pertama setelah stroke untuk mencegah efek dan komplikasi yang paling serius,” jelas Dr. Anderson.
Dr. Anderson merekomendasikan metode “B.E. F.A.S.T.” untuk mengenali stroke, yaitu:
- Balance (Keseimbangan): Apakah Anda mengalami hilangnya keseimbangan atau pusing secara tiba-tiba?
- Eyes (Mata): Apakah Anda kehilangan penglihatan?
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar