Ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, protein seperti albumin bisa bocor ke dalam urine, menyebabkan kencing berbusa.
Proteinuria sering kali merupakan tanda awal dari penyakit ginjal, terutama pada mereka yang memiliki riwayat diabetes atau hipertensi.
2. Gejala lain yang menyertai: Jika kencing berbusa disertai gejala lain seperti pembengkakan di wajah, tangan, atau kaki, kelelahan yang tidak biasa, mual, atau perubahan dalam frekuensi buang air kecil, segera konsultasikan ke dokter. Gejala-gejala ini bisa menunjukkan adanya masalah serius pada ginjal.
3. Bertahan dalam waktu lama: Jika kencing berbusa berlangsung terus-menerus dalam jangka waktu lama dan tidak hilang meski asupan cairan mencukupi, sebaiknya periksakan diri ke tenaga medis.
Jika kencing berbusa terjadi sesekali, kemungkinan besar hal ini bukan masalah serius. Namun, jika disertai gejala lain atau terjadi terus-menerus, pemeriksaan lebih lanjut sangat dianjurkan.
Tes urine bisa membantu mengetahui apakah ada kandungan protein yang abnormal dalam urine yang mengindikasikan masalah pada ginjal.
- Konsumsi cukup air putih: Menjaga tubuh tetap terhidrasi membantu ginjal berfungsi dengan baik.
- Hindari konsumsi garam berlebih: Garam berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan berpotensi merusak ginjal.
- Pantau kesehatan secara berkala: Jika memiliki risiko tinggi seperti diabetes atau hipertensi, lakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi masalah sejak dini.
Kencing berbusa bisa saja menjadi tanda adanya masalah ginjal, namun tidak selalu demikian.
Tetap perhatikan pola hidup sehat dan lakukan pemeriksaan rutin untuk menjaga kesehatan ginjal. (*)
Baca Juga: Sering Kencing Setelah Minum Air Putih, Apakah Normal Terjadi?
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar