Hindari konsumsi alkohol setidaknya 2-3 jam sebelum tidur untuk membantu menjaga otot pernapasan tetap aktif.
Latihan pernapasan sederhana seperti pernapasan diafragma atau latihan untuk memperkuat otot-otot tenggorokan dapat membantu mengurangi ngorok.
Latihan-latihan ini membantu menjaga agar saluran pernapasan tetap terbuka saat tidur.
Cobalah bernapas dalam-dalam dan berfokus pada pernapasan perut atau melakukan latihan khusus yang menargetkan otot tenggorokan.
Ngorok juga bisa disebabkan oleh hidung tersumbat akibat alergi atau pilek.
Gunakan uap panas atau semprotan hidung saline untuk membersihkan saluran pernapasan sebelum tidur. Hal ini akan membantu aliran udara lebih lancar dan mengurangi risiko mendengkur.
Udara kering dapat mengiritasi saluran pernapasan dan memicu ngorok. Menambahkan kelembapan ke udara dengan menggunakan humidifier di kamar tidur dapat membantu meringankan iritasi pada saluran pernapasan, sehingga mengurangi risiko ngorok.
Kurang tidur dapat menyebabkan otot tenggorokan menjadi lebih rileks dan mudah bergetar, yang menyebabkan ngorok. Pastikan untuk memiliki waktu tidur yang cukup dan teratur setiap malam agar tubuh tidak terlalu lelah.
Ngorok bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup dan beberapa kebiasaan sehat seperti yang disebutkan di atas.
Jika ngorok disertai dengan gejala lain seperti sesak napas atau rasa lelah di siang hari, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter, karena ini bisa menjadi tanda sleep apnea yang memerlukan perawatan medis lebih lanjut.
Dengan menerapkan tips di atas, Anda bisa meningkatkan kualitas tidur dan tidur lebih nyenyak tanpa ngorok. (*)
Baca Juga: 10 Manfaat Rutin Minum Air Rebusan Kencur Sebelum Tidur untuk Kesehatan
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar