Perut mungkin lebih menekan area usus, menyebabkan gas atau cairan di dalamnya bergerak dan menciptakan suara keroncongan.
Ketika berbaring, gravitasi tidak membantu menggerakkan makanan ke bawah seperti saat duduk atau berdiri, sehingga suara dari pergerakan dalam usus bisa lebih mudah terdengar.
Beberapa orang memiliki sistem pencernaan yang lebih sensitif, yang membuat mereka lebih mudah merasakan dan mendengar pergerakan dalam perut.
Kondisi seperti irritable bowel syndrome (IBS) dapat membuat sistem pencernaan lebih aktif atau sensitif, yang bisa meningkatkan intensitas suara borborygmi.
Makanan yang mengandung serat tinggi atau karbohidrat kompleks membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga aktivitas pencernaan berlangsung lebih lama meskipun Anda sudah merasa kenyang.
Saat tubuh mencerna makanan ini, usus terus bekerja untuk mengolah makanan, menyebabkan suara keroncongan tetap terjadi meskipun perut tidak kosong.
Minuman berkarbonasi juga dapat meningkatkan jumlah gas dalam perut, memperbesar kemungkinan terjadinya suara keroncongan saat gas bergerak.
Sistem pencernaan sangat dipengaruhi oleh kondisi emosional seseorang.
Stres atau kecemasan bisa merangsang aktivitas pencernaan yang berlebihan, menyebabkan pergerakan usus lebih aktif, yang kemudian memicu suara keroncongan.
Ketika cemas, tubuh bisa menghasilkan lebih banyak asam lambung atau mengirimkan sinyal saraf yang membuat perut lebih aktif, meskipun sebenarnya sudah kenyang.
Makan dalam porsi kecil dan lebih sering dapat membantu pencernaan bekerja dengan stabil dan mengurangi produksi gas berlebihan.
Baca Juga: Inilah Alasan Perut Keroncongan Selain Lapar dan Cara Mengatasinya
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar