Gangguan aliran darah akibat diabetes dapat menyebabkan perubahan warna kaki, seperti menjadi pucat, kebiruan, atau kemerahan. Selain itu, kaki mungkin terasa lebih dingin dibandingkan bagian tubuh lainnya.
Penderita diabetes sering mengalami kapalan yang lebih tebal dari biasanya. Ini dapat menjadi tanda tekanan berlebih pada bagian tertentu dari kaki, yang dapat berkembang menjadi ulkus jika tidak ditangani.
Gangguan sirkulasi darah juga dapat menyebabkan rasa nyeri atau kram pada kaki saat berjalan atau beraktivitas. Gejala ini dikenal sebagai klaudikasio intermiten.
Untuk mencegah komplikasi kaki akibat diabetes:
- Periksa kaki setiap hari untuk mendeteksi luka, perubahan warna, atau pembengkakan.
- Jaga kebersihan kaki dan gunakan pelembap untuk mencegah kulit kering.
- Hindari berjalan tanpa alas kaki.
- Gunakan alas kaki yang nyaman dan sesuai ukuran.
Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami tanda-tanda di atas.
Tanda-tanda pertama diabetes pada kaki, seperti mati rasa, luka sulit sembuh, atau perubahan warna, harus segera diatasi untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Pemeriksaan rutin dan perawatan kaki yang baik sangat penting bagi penderita diabetes untuk menjaga kesehatan kaki. (*)
Baca Juga: Apa Jenis Beras yang Aman untuk Penderita Diabetes? Ini 4 Rekomendasinya
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar