Ini bisa disebabkan oleh penumpukan asam yang memengaruhi sistem pencernaan, yang pada gilirannya memberikan dampak pada keseimbangan tubuh secara keseluruhan.
Meskipun gejala ini lebih umum pada bagian dada, sensasi terbakar juga bisa menjalar ke tenggorokan dan kepala.
Jika asam lambung naik terlalu tinggi, sensasi panas ini bisa terasa menyebar hingga ke leher dan tenggorokan, menyebabkan ketidaknyamanan yang bisa memengaruhi kepala.
Asam lambung yang naik ke bagian atas saluran pencernaan bisa menyebabkan kesulitan menelan.
Ini terjadi karena asam yang masuk ke tenggorokan dapat menyebabkan peradangan, yang berpotensi mengganggu aliran makanan dan cairan ke dalam lambung.
Gejala lain yang tidak kalah penting adalah keringat dingin dan rasa mual.
Ini terjadi ketika sistem pencernaan mengalami iritasi parah akibat asam lambung yang naik, yang dapat menyebabkan gangguan sistem saraf dan membuat tubuh bereaksi dengan keringat dingin serta rasa ingin muntah.
Untuk mengatasi kondisi ini, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.
Mengubah pola makan dengan menghindari makanan pemicu asam lambung seperti makanan pedas, berlemak, atau asam adalah langkah pertama yang penting.
Selain itu, makan dengan porsi kecil, tidur dengan posisi kepala lebih tinggi, serta menghindari tidur segera setelah makan juga dapat membantu mencegah asam lambung naik.
Jika Anda sering merasakan gejala-gejala ini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut. (*)
Baca Juga: Bolehkah Asam Lambung Dipijat Perutnya? Ini Penjelasannya
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar