- Kemoterapi
Penggunaan obat anti-kanker dengan tujuan membunuh sel kanker dan menghentikannya agar tidak bertambah banyak.
Kemoterapi untuk kanker darah kadang-kadang terdiri dari pemberian beberapa obat bersama dalam satu set pengobatan lainnya.
Selain itu, kemoterapi juga dapat diberikan sebelum transplantasi sel punca.
Baca Juga : 85 Kali Kemoterapi, Inilah Perjuangan Mahfudz Melawan Kanker LCH
- Transplantasi stem cell
Merupakan kemoterapi dosis tinggi untuk membunuh sel-sel abnormal di sumsum tulang atau kelenjar getah bening, kemudian menerima sel-sel induk darah baru (baik milik penderita kanker sendiri atau dari donor) melalui infus.
Transplantasi stem cell akan menanamkan stem cell pembentuk darah yang sehat ke dalam tubuh.
Tujuannya agar sel-sel induk baru ini mulai memproduksi sel-sel darah yang sehat.
- Imunoterapi
Obat ini diberikan pada penderita kanker darah untuk mendorong sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker.
- Radioterapi
Terapi ini menggunakan sinar energi tinggi untuk membunuh sel kanker di daerah tertentu (kebanyakan digunakan untuk mengobati limfoma).
Walaupun terapi radiasi paling sering digunakan sebagai obat kanker, tetapi terkadang terapi ini juga dipakai untuk mengobati pasien yang tidak terkena penyakit ini, seperti tumor dan gangguan pada kelenjar tiroid.
Baca Juga : Raisa dan Hamish Daud Resmi Jadi Ayah dan Ibu, Orangtua Baru Sedang Belajar 8 Hal Penting Ini
- Pembedahan
Beberapa penderita kanker darah terkadang ditawari splenektomi (pengangkatan limpa).
Sementara beberapa perawatan ini menawarkan kesempatan untuk mengendalikan atau menyembuhkan kanker darah, namun banyak yang mengaitkan dengan efek samping yang jangka pendek dan jangka panjang.
Source | : | UPMC Hillman Cancer Center,bloodwise.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar