Ini karena suara dengan energi tinggi akan menghancurkan sel-sel rambut pendengaran, sehingga telinga tak merespons lagi frekuensi suara.
Baca Juga : Kisah Perjuangan Ezra, Bayi Prematur Pengidap Bronchopulmonary Dysplasia
Gejalanya adalah dengungan keras yang dialami penderitanya. Sayangnya, belum ada obat untuk mengatasinya, yang ada hanya alat bantu untuk meminimalkan gangguan.
Dalam jangka panjang, jika tetap terpapar suara keras, 90 desibel atau lebih, bukan tidak mungkin fungsi pendengaran rusak sama sekali.
Kekuatan indra pendengaran manusia biasa adalah sebagai berikut:
* Suara berkekuatan 0-20 desibel boleh dikatakan hampir tidak terdengar sedikit pun.
* Suara 20-40 desibel sunyi bagaikan bisikan.
* Suara 40-60 desibel merupakan suara biasa seperti berkomunikasi di jalan.
* Suara 60-70 desibel bagaikan suara keras seorang komandan kepada prajuritnya.
* Suara 70-90 desibel bagaikan suara bising dan ribut.
Baca Juga : Selain Imunisasi, Aktivitas Fisik Membuat Anak Tak Gampang Sakit
* Sedangkan suara 90-100 desibel terdengar amat keras.
* Sedangkan suara yang mencapai 100-120 desibel, umumnya sangat keras dan membuat telinga sakit.
* Volume suara yang melampaui 90 desibel dapat merugikan daya dengar.
* Mendengarkan volume suara 100 desibel agak lama dapat merusak daya dengar yang tak dapat diperbaiki.
* Desibel yang melampaui 110 dapat merusak sel rambut labirin dan dapat mengakibatkan kehilangan daya dengar. (*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar