Find Us On Social Media :

6 Warga Dompu NTB Meninggal Karena Digigit Anjing, Ini Bahayanya Penyakit Rabies!

Di Indonesia kasus rabies pada manusia pertama kali ditemukan pada tahun 1894 di Jawa Barat.

GridHEALTH.- Jumlah korban meninggal dunia akibat gigitan anjing di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), terus bertambah.

Hingga Senin (11/2/2019), total warga yang meninggal berjumlah 6 orang, dan tercatat  619 orang lainnya digigit.

Baca Juga : Anak 2 Tahun Terancam Diamputasi Kakinya Akibat Gigitan Serangga

"Korban gigitan hingga kini sudah 619 orang, angka kematian jadi 6 orang, 5 orang di Kecamatan Kempo dan 1 orang Banggo Menggelewa. Korban itu semuanya kasus gigitan lama," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Dompu Zaenal Arifin, dikutip dari kompascom, Selasa (11/2).

Kasus gigitan sudah merebak hingga wilayah perkotaan, seperti di Matua, seorang kusir benhur diserang anjing. Sementara di dua desa lainnya, kejadiannya bersamaan dengan 5 orang sekaligus.

Upaya untuk memutus rantai ini langkah jangka pendeknya satu-satunya kita eliminasi. Untuk jangka panjangnya tetap kita lakukan vaksinasi," tambah Zaenal.

Atas hal itu, pemda dan warga mengambil langkah serius, yaitu membunuh ribuan anjing liar, baik dengan ditembak maupun diberi racun.

"Sampai saat ini jumlah anjing yang telah dieliminasi sebanyak 1.078 ekor yang tak bertuan yang kita duga mengandung rabies. Itu jumlah yang dicampur oleh laporan mandiri dari masyarakat. Jadi masyarakat juga mengeliminasi anjing liar," tutup Zaenal.

Baca Juga : Lady Gaga Borong Grammy Awards 2019 Ditengah Penderitaan Sindrom Fibromyalgia, Ini Gejalanya

Di Indonesia rabies pada hewan sudah ditemukan sejak tahun 1884, dan kasus rabies pada manusia pertama kali ditemukan pada tahun 1894 di Jawa Barat.

 

Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit menular yang akut, menyerang susunan saraf pusat, disebabkan oleh virus rabies jenis Rhabdho virus yang dapat menyerang semua hewan berdarah panas dan manusia.

Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan, penyakit rabies merupakan penyakit zoonosa (disebabkan oleh hewan) yang sangat berbahaya, karena apabila gejala klinis penyakit rabies timbul biasanya akan diakhiri dengan kematian.

Baca Juga : Tiga Hal Mudah Ini Akan Membantu Buang Air Besar Jadi Lancar

Setiap tahun, yaitu tanggal 28 September, dunia memperingati Hari Rabies Dunia mengingat penyakit ini belum sepenuhnya hilang dari muka bumi.

Di saat hari peringatan ini, biasanya pemerintah mengingatkan masyarakat dan mengambil langkah-langkah untuk membantu mencegah penyebaran penyakit rabies, melindungi binatang peliharaan, mencegah penyakit rabies pada manusia dan melindungi keluarga tercinta.

Cara penularan rabies dari hewan ke manusia sebagian besar karena gigitan hewan penular rabies. Tetapi bisa juga kontak virus rabies dengan kulit luka atau selaput mukosa. Masa inkubasi (masa tunas) berkisar antara 2-8 minggu bahkan bisa sampai 2 tahun.

Dalam kasusnya pada manusia, virus rabies ditularkan sebesar 90% oleh anjing peliharaan. Virus dapat mempengaruhi hewan liar maupun hewan peliharaan, dan dapat menyebar pada manusia melalui air liur dari gigitan ataupun cakaran.

Penularan juga dapat terjadi ketika bahan infeksi, biasanya air liur, bersentuhan langsung dengan mukosa manusia atau luka yang masih segar pada kulit.

Penularan dari manusia ke manusia oleh gigitan, secara teoritis mungkin bisa terjadi, tapi hal itu tidak pernah dipastikan.

Selain itu, konsumsi daging mentah atau jaringan lain dari hewan yang terinfeksi tidak terbukti bisa menularkan rabies pada manusia.

Penyakit rabies terdapat di seluruh benua kecuali Antartika, namun lebih dari 95% kematian manusia akibat virus tersebut terjadi di Asia dan Afrika.

Baca Juga : Lima Hal Yang Harus Diingat Sebelum Membeli Polis Asuransi Kesehatan

Terutama, hal ini terjadi pada masyarakat pedesaan terpencil, dimana anak-anak antara usia 5-14 tahun sering menjadi korban.

Selama masa inkubasi, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk munculnya gejala setelah seseorang terinfeksi virus, biasanya terjadi 2-12 minggu, meskipun bisa juga terjadi selama 4 hari.

Baca Juga : Begini Cara Menghilangkan Fibroma dan Kutil di Kulit Tanpa Operasi

Semakin dekat daerah infeksi, maka semakin pendek masa inkubasinya. Panjang masa inkubasi sangatlah penting, karena itu adalah satu-satunya periode yang dapat menentukan keberhasilan pengobatan.

Gejala awal rabies sering kali terasa samar dan kita dapat dengan mudah untuk salah menduganya sebagai penyakit lain. Berikut adalah gejala-gejala awal rabies, yaitu demam, sakit kepala, perasaan kurang sehat, serta merasa takut atau cemas.

Selain itu, sekitar separuh penderita juga mengalami rasa sakit dan kesemutan di lokasi yang terinfeksi.

Gejala awal akan berlangsung selama 2-10 hari sebelum gejala yang lebih berat mulai berkembang. Hal ini biasanya mencakup perilaku agresif, halusinasi, agitasi, dan produksi banyak air liur.

Bila terlambat ditangani maka akan timbul kejang-kejang disusul dengan kelumpuhan dan akhirnya meninggal dunia.

Jika seseorang digigit hewan yang menderita rabies, tindakan pertama yang dilakukan adalah melakukan prosedur post-exposure prophylaxis (PEP), yaitu adalah pengobatan gigitan yang dimulai segera setelah seseorang terpapar rabies.

Hal itu harus dilakukan agar virus tersebut tidak memasuki sistem saraf pusat yang akan menghasilkan kematian dalam jangka pendek. PEP ini terdiri dari:

Baca Juga : Halo Wanita, Ingin Orgasme Lebih Sering dan Lama? Ini Caranya!

- Pengobatan lokal pada luka yang dimulai sesegera mungkin setelah paparan. Yaitu mencuci luka gigitan secepatnya dengan air mengalir  minimal selama 15 menit dengan sabun dan air, deterjen, povidone iodine, atau dengan zat lain yang dapat membunuh virus tersebut. Kemudian luka diberi antiseptik/alkohol 70%.

- Memberikan vaksin rabies yang ampuh dan efektif, yang memenuhi standar WHO, yang dilakukan di puskesmas atau rumah sakit.

Baca Juga : Panas Ekstrem Membuat Seseorang Lebih Sulit Berpikir, Ini Sebabnya!

- Pemberian rabies immunoglobulin (RIG), jika dibutuhkan, yang biasanya dilakukan di rumah sakit.

Jika berada di kawasan yang banyak terinfeksi oleh rabies, carilah saran medis sesegera mungkin jika digigit atau dicakar oleh hewan, khususnya anjing.(*)