GridHEALTH.id - Secara terang-terangan ayah kandung Nikita Willy, Henry Willy Syam, mengungkapkan kebiasaan buruk yang sering dilakukan oleh putrinya semasa muda dahulu.
Hal ini diungkapkannya melalui sebuah tayangan video yang diunggah di kanal YouTube Oma Channel pada 14 Juli 2018 lalu.
Secara gamblang Henry Willy mengatakan putrinya itu dahulu senang pergi ke cafe dan meminum minuman beralkohol.
"Setelah main sinetron (Nikita menjauh). Waktu udah mulai ini lah, udah bisa keluar malam masuk cafe, minum alkohol," tutur Henry.
Kebiasaan ini tentu membuat Henry marah, namun sang ayah mengaku Nikita saat itu berkilah dengan alasan hanya ingin menenangkan diri.
"Waktu itu memang om marah dibilang cuma refreshing-refreshing. Om bilang, 'Belum saatnya nak. Kita orang timur, umur 21 aja nanti kalo ini nanti dosa', om selalu ingatkan gitu," sambungnya lagi.
Kebiasaan meminum alkohol tentu saja termasuk kebiasaan buruk.
Baca Juga : Risiko Terlalu Sering Makan Daging Merah, Meski Dalam Porsi Kecil
Walaupun alkohol memang membuat peminumnya merasa bersemangat karena pelepasan hormon endorfin yang berikatan dengan reseptor opiat di otak.
Seperti yang kita tahu bahwa semua makanan atau minuman yang kita konsumsi akan berdampak terhadap tubuh, begitu pula alkohol.
Sebuah penelitian menunjukkan alkohol jika dikonsumsi secara terus menerus akan menyebabkan penyusutan otak secara keseluruhan.
Ketika alkohol memasuki tubuh, cairan ini akan bergerak dari perut dan usus melalui aliran darah ke berbagai organ, melansir laman Alcohol Rehab Guide.
Di hati, lonjakan kadar alhokol dalam darah yang disebabkan oleh kebiasaan minum yang berlebihan membebani kemampuannya untuk memproses alkohol.
Jadi, perjalanan alkohol berlebih dari hati ke bagian lain dari tubuh, seperti jantung dan sistem saraf pusat.
Selanjutnya, alkohol bergerak melalui sawar darah otak (SDO), yang memengaruhi neuron otak secara langsung.
Alkohol sering digambarkan sebagai "downer" karena memperlambat sinyal yang dikirim antar neuron.
Selain itu, proses otak otomatis tertentu yang dikendalikan oleh serebelum dan korteks serebral juga akan terganggu atau diperlambat (misalnya pernapasan, keseimbangan, pemrosesan informasi baru).
Baca Juga : Dibalik Alasan Kesehatan Mengapa Sahur Tak Boleh Dilewatkan
Ini juga memperlambat neurotransmiter GABA dan menyebabkan peminum menjadi berbicara cadel, gerakan lesu hingga mengurangi waktu reaksi.
Sedangkan dampak jangka panjang yang bisa terjadi akibat alkohol adalah kerusakan pada daerah hippocampus (bertanggung jawab untuk penciptaan memori).
Jika bagian dari otak ini rusak, bisa menyebabkan hilangnya memori jangka pendek dan kematian sel otak.
Baca Juga : Ingin Tahu? Begini Cara Sosial Media Merusak Mental Seseorang!
Semakin banyak minum, maka semakin banyak sel di otak yang mati. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan permanen yang menghambat otak dari mempertahankan ingatan baru.
Sebagai contoh, seseorang mungkin dapat mengingat kembali peristiwa masa lalu dengan kejelasan yang sempurna tetapi tidak ingat memiliki percakapan beberapa jam kemudian.
Ada beberapa jenis kerusakan otak yang bisa diderita peminum alkohol dalam jangka panjang, yaitu.
1. Wernicke-Korsakoff Syndrome (WKS)
Penyakit ini terdiri dari dua bentuk demensia yang terpisah tapi terkait. Mereka yang mengalami gangguan penggunaan alkohol (Alcohol Use Disorder atau AUD) umumnya kurang gizi karena pola makan yang buruk.
Sering kali, ini mengarah pada defisiensi tiamin (atau vitamin B1) karena alkohol menghambat kemampuan seseorang untuk menyerap atau menggunakan vitamin.
Hampir 80% orang dengan AUD mengalami defisiensi tiamin; banyak yang akan mengalami kerusakan otak seperti WKS setelah bertahun-tahun minum banyak.
Baca Juga : Studi: Ternyata Pria Lebih Sering Memeriksa Ponsel Dibanding Wanita
Biasanya, pasien mengembangkan ensefalopati Wernicke dan kemudian didiagnosis dengan Korsakoff juga.
Gejala Sindrom Wernicke-Korsakoff meliputi kebingungan, kelumpuhan otot mata, kesulitan dengan koordinasi otot, kemampuan belajar terganggu dan kelupaan.
2. Hepatitis alkoholik
Ini merupakan jenis kerusakan otak yang terjadi di luar interaksi langsung antara alkohol dan kerusakan sel-sel otak. Tapi secara tidak langsung sebenarnya saling berhubungan.
Baca Juga : Pantas Hotman Paris Kepincut, Demi Terlihat Awet Muda Meriam Bellina Pantang Makan 5 Makanan Ini!
Hepatitis alkoholik merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh minum selama bertahun-tahun.
Karena hati bertanggung jawab untuk menyaring racun, hati yang tidak berfungsi mengirim darah "jahat" ke otak. Hasilnya adalah ensefalopati hepatik, atau penumpukan racun di otak.
Gejala ensefalopati hati seperti perubahan pola tidur, mood yang berubah, kegelisahan, depresi, rentang perhatian yang pendek dan masalah koordinasi.
3. Fetal Alcohol Syndrome (FAS)
Sindrom ini akan terjadi ketika ibu hamil sering mengonsumsi alkohol dan berpengaruh terhadap janinnya.
Alkohol bergerak melalui tali pusar ke janin, di mana tubuh yang tidak berkembang tidak dapat memproses zat dengan benar.
Di AS, setengah dari semua kehamilan tidak direncanakan, dan wanita mungkin tidak tahu mereka hamil sampai minggu ke 4 sampai 6.
Dengan demikian, risiko pengembangan FAS tinggi pada wanita yang minum tanpa menggunakan bentuk kontrasepsi yang efektif.
FAS dapat menyebabkan keguguran, lahir mati dan sejumlah gangguan perkembangan lainnya.
Terlepas dari ini, semoga saja Nikita Willy sudah meninggalkan kebiasaan berbahaya ini.(*)