GridHEALTH.id - Umumnya penyakit stroke di derita oleh mereka yang berusia lanjut, tapi beberapa tahun terakhir banyak kasus menunjukan peningkatan jumlah penderita stroke terjadi pada usia remaja dan produktif (15-40 tahun).
Penelitian mengungkapkan penyebab utama stroke pada usia remaja dan produktif, selain genetik juga karena pola hidup yang tidak sehat.
Baca Juga : Suami Bupati Talaud Terkena Stroke, Masalah Penangkapan Sang Istri Oleh KPK Bisa Jadi Pemicunya?
Kesembuhan pada penderita stroke bervariasi, ada yang bisa sembuh total ada yang tidak.
Untuk menghindari penyakit stroke, cegahnya sejak remaja agar tidak menjadi penyesalan dikemudian hari.
Berikut ini 2 cara yang bisa anda lakukan untuk mencegah penyakit stroke di usia remaja :
Turunkan tekanan darah
Tekanan darah tinggi merupakan faktor yang berpengaruh pada gejala stroke.
Jika memiliki tekanan darah tinggi, maka tubuh akan memiliki risiko stroke empat kali lipat lebih besar jika kita tidak mengontrolnya.
Baca Juga : Meretakkan Leher Sampai Berbunyi 'Krek', Pria Ini Terkena Stroke Karena Pembuluh Darah Pecah
Untuk mencegahnya, pertahankan tekanan darah kurang dari angka 135/85.
Kurangi konsumsi garam dalam makanan hingga tidak lebih dari 1.500 miligram perhari (sekitar setengah sendok teh).
Hindari makanan tinggi kolesterol, seperti burger, keju dan es krim.
Perbanyak makan buah dan sayur setiap hari, serta ganti konsumsi daging menjadi konsumsi ikan. Jangan lupa konsumsi biji-bijian dan susu rendah lemak.
Selain itu, berolahraga lah setidaknya 30 menit sehari, lebih lama lebih baik.
Berhenti merokok dan minum minuman beralkohol, jika perlu minumlah obat tekanan darah.
Turunkan Berat Badan
Obesitas, serta komplikasi yang terkait dengannya seperti darah tinggi dan diabetes, meningkatkan peluang terkena stroke.
Jika kita mengalami obesitas, kehilangan beberapa kilogram saja dapat memiliki dampak nyata pada risiko stroke.
Baca Juga : Ingin Berhenti Merokok, Ikuti Tips 5 D Bebas Rokok Berikut Ini
konsultasikan dengan dokter langganan untuk membuat strategi penurunan berat badan pribadi.
Cobalah untuk makan tidak lebih dari 1.500 hingga 2.000 kalori sehari (tergantung pada tingkat aktivitas dan BMI saat ini).
Tingkatkan jumlah latihan yang dilakukan dengan sejumlah aktivitas olahraga sederhana seperti berjalan atau jogging.
Jadikan itu sebagai kebiasaansetiap hari. (*)