Find Us On Social Media :

Hati-hati Tinggal di DKI Jakarta, Risikonya Tinggi Terkena Diabetes dan Obesitas

Warga Jakarta lebih rentan mengidap penyakit diabetes, apa sebabnya?

Perbedaan kegemukan dan risiko diabetes antara masyarakat pedesaan dan perkotaan sangat mungkin disebabkan oleh perbedaan dalam hal gaya hidup, terutama terkait perbedaan pola asupan makanan dan aktivitas fisik.

Perubahan gaya hidup karena urbanisasi mendorong masyarakat mengurangi aktivitas fisik tapi meningkatkan konsumsi makanan cepat saji yang mengandung lemak, garam, dan kalori dalam kadar tinggi.

Baca Juga : Di Kamerun Setrika Payudara Diberlakukan Orangtua Kepada Anaknya Untuk Hindari Kejahatan Seksual, Padahal Risikonya Mengerikan

Penduduk perkotaan cenderung memiliki waktu lebih banyak duduk di depan komputer dengan mobilitas yang cenderung terbatas.

Sedangkan penduduk pedesaan memiliki mobilitas yang lebih banyak dan aktivitas yang lebih berat seperti bertani dan berburu di hutan.

Kedua hal ini, yaitu konsumsi makanan berkalori tinggi dan kurangnya aktivitas fisik menyebabkan adanya keseimbangan energi berlebih sehingga disimpan dalam bentuk timbunan lemak di tubuh, yang jika berlebihan akan menyebabkan obesitas dengan berbagai komplikasinya.

Baca Juga : Seorang Ibu di Kaltim Memberikan Pil KB pada Kedua Putri Remajanya, Karena Telah Diperkosa Oleh Ayahnya, Amankah?

Tapi bukan berarti tinggal di desa akan bebas dari penyakit ini.

"Penelitian yang kami lakukan pada 2014-2015 menunjukkan bahwa menjaga pola makan yang sehat merupakan hal yang penting untuk mencegah diabetes melitus," tutur Dicky.

Ada empat langkah penting untuk mencegah obesitas dan diabetes mellitus, yaitu menjaga pola makan yang sehat, terapkan pola hidup aktif, kenali faktor risikonya, dan periksa secara berkala.