Find Us On Social Media :

Hari Hipertensi Sedunia: Waspadai Hipertensi, Pintu Masuk Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Tak sulit sebenarnya mencegah dan mengendalikan hipertensi. Caranya dengan rutin mengukur tekanan darah secara berkala.

GridHEALTH.id -  Tekanan Darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu jenis penyakit yang cukup sering terjadi di kalangan masyarakat Indonesia.

Menurut data World Health Organization (WHO) pada 2015, ada 1,13 miliar orang di dunia dengan hipertensi.

Baca Juga: Memeluk Pasangan, Cara Sehat Menurunkan Tekanan Darah Tinggi!

Itu artinya 1 dari 3 orang di dunia hidup dengan kondisi tekanan darah tinggi. Padahal kondisi ini merupakan pintu masuk penyakit jantung dan pembuluh darah.

Hipertensi tidak bisa dianggap remeh karena berdampak pada aneka gangguan kesehatan, misalnya stroke, serangan jantung, gagal ginjal, pecahnya pembuluh darah arteri dan gangguan pada mata yang disebut retinopati hipertensif.

“Hipertensi sekarang jadi masalah utama kita semua, tidak hanya di Indonesia tapi di dunia, karena hipertensi ini merupakan salah satu pintu masuk atau faktor risiko penyakit seperti jantung, gagal ginjal, diabetes, stroke,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM) Kemenkes RI, Cut Putri Arianie dalam temu media Hari Hipertensi Dunia (17/05) di Jakarta.

Darah tinggi atau hipertensi ini dapat terjadi ketika tekanan darahyang mengalir di dalam tubuh kita menjadi lebih tinggi dan diatas tekanan darah normal yang dianjurkan.

Baca Juga: Penderita Diabetes Disarankan Makan Paprika Setiap Hari, Ini Alasannya

Biasanya, tekanan darahyang normal pada manusia adalah berkisar pada angka 120–140 mmHg untuk kisaran besaran yang di atas (sistolik), dan 80–90 mmHg untuk kisaran besaran di bawahnya (diastolik).

Seseorang akan didiagnosis memiliki tekanan darah yang tinggi ketika menunjukkan angka di atas 140/90.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ketika hipertensi terjadi, pembuluh darah arteri akan mengeras sehingga aliran darah akan menurun.

Baca Juga: Ingin Perut Rata dan Seksi Dalam Waktu Cepat? Lakukan 6 Hal Ini!

Ketika tidak ada darah yang cukup menyuplai oksigen ke berbagai bagian tubuh, apalagi jantung, maka hal itu akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk serangan jantung, stroke dan penyakit kardiovaskuler lainnya.

Hipertensi perlu diwaspadai karena kondisi ini hadir tanpa keluhan alias silent killer. Hal ini membuat penderita tidak mengetahui dirinya hipertensi. Baru tahu ketika sudah terjadi komplikasi.

Yang mengerikan, komplikasi akibat hipertensi adalah kerusakan organ tubuh. “Semua organ yang memiliki pembuluh darah akan dirusak oleh hipertensi seperti otak,” kata dokter dari Perhimpunan Hipertensi Indonesia, Tunggul Situmorang di kesempatan yang sama.

Baca Juga: Jangan Suka Menunda Buka Puasa, Ini Risikonya Buat Kesehatan Tubuh

Selain otak, organ-organ tubuh yang menjadi target antara lain mata, jantung, ginjal, dan dapat juga berakibat kepada pembuluh darah arteri perifer.

Tak sulit sebenarnya mencegah dan mengendalikan hipertensi. Caranya dengan rutin mengukur tekanan darah secara berkala.

“Kita tumbuhkan kesadaran diri kita semua untuk melakukan cek kesehatan, melakukan pengukuran tekanan darah secara berkala, dan mencegah serta mengendalikan hipertensi,” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Anung Sugihantono.

Hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko. Hindari merokok, diet yang tidak sehat seperti kurang konsumsi sayur dan buah serta konsumsi gula, garam dan lemak berlebih, obesitas, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebihan dan stres.

Baca Juga: Penderita Diabetes Rawan Gula Darah Rendah, Ini Cara Mencegahnya

Hari Hipertensi Sedunia yang digelar setiap 17 Mei bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat bahwa hipertensi dapat dicegah dan diobat. (*)