GridHEALTH.id - Donor darah adalah kegiatan baik, dan sehat.
Kabar baikny abagi yang suka donor darah, ada penelitian yang mengatakan jika rutin mendonorkan darah bisa menurunkan risiko terkena serangan jantung sampai 88%.
Serta membuat tubuh jarang terkena sakit dan terhindar dari kanker, stroke, dan serangan jantung.
Dengan rutin melakukan donor darah membuat kadar zat besi dalam darah menjadi normal.
Donor darah juga dapat membantu Moms mengetahui kondisi kesehatan karena biasanya sebelum melakukan donor darah, tekanan darah, suhu tubuh, nadi, dan kadar hemoglobin kamu akan diperiksa.
Baca Juga : Sex In The Water, Teknik Bercinta Mengasyikan dan Aman Menurut Medis
Setelah proses donor darah selesai dilakukan, darah kita akan segera dikirim ke laboratorium untuk menjalani 13 tes yang berbeda.
Bila di dalam darah ada yang salah, akan segera diberitahu.
Karena tujuannya mulia, donor darah telah lama digunakan sebagai praktik kesehatan.
Namun baru-baru ini, sebuah startup ingin menggunakan prosedur medis tersebut untuk memerangi penuaan dengan menyuntikkan darah manusia muda kepada orang yang sudah tua.
Baca Juga : Penelitian Medis Baru, Ternyata Berolah Raga dapat Menunda Alzheimer
Metode tersebut dikenal dengan istilah Ambrosia, yang diambil dari istilah makanan mitologis para dewa Yunani Kuno.
Ambrosia digambarkan sebagai ramuan panjang umur dan dapat memberikan keabadian, serta menjaga penampilan dewa-dewi Yunani tetap awet muda.
Dilansir Oddity Central, prosesi donor darah Ambrosia dilakukan selama dua jam, di mana seorang yang sudah tua akan diberi infus dua liter darah dari donor yang masih berusia 16 sampai 25 tahun.
Menurut pendiri Ambrosia, Jesse Karmazin, hasil dari metode tersebut bisa membuat seseorang awet muda layaknya 'operasi plastik dari dalam'.
Baca Juga : Sepelekan Virus Gondok Bisa Sebabkan Impotensi, Simak Gejalanya!
Itulah yang membuat perawatan Ambrosia sangat kontroversial di mata banyak ahli kesehatan karena tidak ada bukti kuat akan kemanjurannya.
Artis Jennifer Aniston dan Gwyneth Paltrow dikabarkan pernah mencoba metode ini.
"Tidak ada bukti klinis (bahwa perawatan ini akan bermanfaat), dan Anda pada dasarnya menyalahgunakan kepercayaan orang-orang," kata ilmuwan saraf di Universitas Stanford, Tony Wyss-Coray kepada Science Magazine.
Praktik Ambrosia juga telah mendapatkan banyak perhatian di media selama dua tahun terakhir.
Baca Juga : Pijat Bayi dengan Baby Losion, Metabolisme dan Daya Tahan Tubuh Optimal
Musim gugur lalu, Karmazin mengumumkan bahwa ia akan membuka klinik Ambrosia di New York, Amerika Serikat.
Banyak juga ahli kesehatan yang menyatakan bahwa mereka skeptis tentang kemanjuran Ambrosia dan memperingatkan efek samping yang berbahaya.
"Sudah dikenal luas dalam komunitas medis dan ini juga alasan kami tidak sering melakukan transfusi darah, bahwa pada 50% pasien ada efek samping yang sangat buruk.
Anda diresapi dengan darah orang lain dan itu tidak cocok," tambah seorang peneliti di University of California di Berkeley, Michael Conboy.
Baca Juga : Heboh Pria Dengan Dua Alat Kelamin Bikin Geger, Ini Penjelasannya
Kabar terakhir, meski Karmazin telah menjalankan studi medis beberapa tahun lalu dan membuka kliniknya, Departemen Kesehatan AS tetap menuntut Karmazin untuk mengumumkan hasil penelitiannya kepada publik. (*)