GridHEALTH.id – Asparagus atau secara ilmiah dikenal sebagai Asparagus officinalis adalah salah satu keluarga dari tanaman lili.
Sayuran ini terkenal sebagai salah satu sayuran yang memiliki gizi paling seimbang, karena kaya akan asam folat, kalium, serat, tiamin, vitamin A, B6, dan C yang baik untuk tubuh.
Baca Juga: Sayuran yang Ditumis Lebih Jadi Makanan Sehat Dibanding Sayuran Rebus
Karena kandungan gizi di dalamnya, asparagus juga digunakan untuk membuat obat.
Baca Juga: Sakit Punggung Bukan Tanda Penyakit Ginjal, Ketahui Mitos Lain Tentang Gagal Ginjal Ini
Efek obat dari tanaman ini bahkan ada dari akar hingga tunasnya, serta telah diuji dan dibuktikan secara ilmiah berfungsi untuk mengobati berbagai penyakit.
Biasanya asparagus digunakan untuk mencegah penyakit batu di ginjal, kandung kemih, dan anemia akibat tubuh kekurangan asam folat.
Beberapa orang juga mengoleskan asparagus langsung ke kulit untuk membersihkan wajah, mengeringkan luka, dan mengobati jerawat.
Melansir laman Organic Facts, berbagai manfaat kesehatan lainnya yang bisa didapatkan dari asparagus, yaitu :
Baca Juga: 4 Gejala Seseorang Sedang Mengalami Stres, Salah Satunya Mudah Marah
# Mempertahankan kadar asam amino dalam darah
Asparagus kaya akan vitamin B yang dapat membantu menjaga kadar homocysteine atau asam amino dalam darah.
Kekurangan vitamin B dalam tubuh, dapat meningkatkan kadar homocysteine dan meningkatkan berbagai risiko kesehatan, seperti : kerusakan pembuluh darah dan vena, aterosklerosis atau pembekuan darah, dan gangguan jantung lainnya.
# Membantu menjaga kehamilan
Kandungan folat yang tinggi dalam asparagus membantu mengurangi risiko berat badan lahir rendah dan cacat lahir pada bayi, selama masa kehamilan. Sehingga tak heran jika folat sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan janin.
Baca Juga: Hanya Karena Es Krim, Wanita Ini Tega Aniaya Pacarnya Hingga Tewas di Tengah Jalan
# Mengatasi gejala pra-menstruasi
Asparagus juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa kembung sebelum menstruasi. Kandungan nutrisi dalam asparagus mampu membantu mengatasi depresi, kelelahan, kram menstruasi, kekurangan darah, dan berfungsi untuk menjaga keseimbangan hormon selama masa menstruasi.
Baca Juga: Ketahui Manfaat dari Buah Delima, Bisa Lemahkan Sel Kanker Prostat!
# Meningkatkan kesuburan
Akar asparagus secara luas dikenal juga sebagai Shatavari memiliki sifat afrodisiak dan biasa digunakan untuk mengatur hormon dan menyembuhkan gangguan seksual pada pria maupun wanita.
Pada pria, akar asparagus berguna untuk menghilangkan kecemasan, menyembuhkan kesehatan mental, meningkatkan libido serta jumlah sperma.
Sedangkan untuk wanita, berguna untuk mengontrol hormon menopause dan anemia. Selain itu juga berguna untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI pada ibu menyusui.
# Melancarkan pencernaan
Asparagus mengandung inulin, yang merupakan jenis karbohidrat kompleks atau dikenal juga sebagai prebiotik.
Inulin berfungsi untuk membantu peningkatan penyerapan nutrisi dan juga memiliki sifat pencahar yang dapat membantu kelancaran fungsi usus, serta mengatasi kembung dan sembelit, diare, dan disentri.
Baca Juga: Sabun Cair dan Sabun Batang, Manakah yang Lebih Baik Digunakan?
# Berfungsi sebagai antikanker
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Cancer Letters, kandungan saponin yang ditemukan di pucuk asparagus dapat berfungsi sebagai anti-tumor.
Selain itu sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam Journal of Functional Foods,
Menemukan bahwa saponin berpotensi mengelola sel kanker kolorektal atau kanker pada usus.
# Mengontrol diabetes
Nutrisi anti-inflamasi ada dalam asparagus, juga berfungsi membantu mengurangi risiko penyakit kesehatan kronis, seperti diabetes tipe 2.
Selain itu penelitian juga membuktikan bahwa mineral chromium dalam asparagus mampu untu mengatur kadar gula darah, meningkatkan sekresi insulin, dan memberikan efek anti-diabetes.
Baca Juga: BaBe 1on1, Acara 'Talkshow Online' yang Menampilkan Berbagai Tokoh Ternama dan Berpengaruh
# Mengobati rematik
Artritis reumatoid atau rematik, adalah kondisi kronis yang menyebabkan peradangan pada sendi.
Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi makanan kaya folat dan memiliki anti-inflamasi, seperti asparagus dapat membantu meringankan rasa sakit dan mencegah penyakit rematik semakin memburuk.
# Meredakan depresi
Penelitian ilmiah telah menunjukkan kemanjuran asparagus sebagai obat anti-kecemasan dan anti-depresi. Asparagus dapat membantu meningkatkan memori, produksi dan sekresi estrogen, serta memiliki efek revitalisasi dan menenangkan pada sistem saraf.
Baca Juga: Belum Teruji Klinis, Akar Bajakah Belum Tepat Disebut Obat Kanker
# Mengobati epilepsi
Epilepsi adalah gangguan kronis yang memengaruhi otak dan menyebabkan kejang-kejang berulang.
Otak akan mentransmisikan sinyal-sinyal abnormal, sebagai akibat dari perubahan yang tidak dapat dipulihkan pada jaringan otak. Akar asparagus diyakini dapat digunakan sebagai anti-epilepsi dan berguna untuk menyembuhkan berbagai gejala epilepsi.
# Mengobati infeksi saluran kemih
Penelitian telah menunjukkan bahwa asparagus memiliki efek anti-urolithiatic, yang dapat membantu mengobati infeksi saluran kemih.
Karena sifat diuretik pada sayuran ini, mengonsumsi asparagus dapat meningkatkan frekuensi dan volume buang air kecil, serta membuat urin berbau menyengat. Namun jangan khawatir, karena efek ini berguna untuk mendetoksifikasi dan membersihkan limbah beracun dari dalam tubuh.
# Mempertahankan tingkat kolesterol darah
Studi telah mendukung fakta bahwa kekayaan antioksidan dalam asparagus, berpotensi untuk mengobati stres oksidatif dan berbagai gangguan lain, seperti hiperlipidemia dan hiperkolesterolemia.
Penyakit-penyakit ini menunjukkan adanya kandungan lemak dan kolesterol yang tinggi dalam tubuh, yang berisiko menimbulkan penyakit kardiovaskular dan aterosklerosis atau pembekuan darah.
Baca Juga: Konsumsi Vitamin yang Tepat, Asam Laktat Penyebab Pegal dan Linu Dapat Diubah jadi Energi
Tak berhenti sampai di situ, rupanya asparagus masih memiliki manfaat lainnya untuk kesehatan.
Aparagus telah diyakini dapat berfungsi untuk meredakan mabuk, merawat kesehatan mata, mengurangi risiko katarak dan rabun senja, mengobati wasir dan hipertensi, hingga mampu mengurangi risiko penyakit pada neuron otak seperti Alzheimer, Parkinson, dan Huntington. (*)