GridHEALTH.id – Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang berbahaya, seperti ketika merasa terancam, tertekan, ataupun ketika mengalami suatu perubahan.
Stres bisa menyebabkan berbagai respon tubuh, baik secara fisik, mental, maupun emosional.
Stres biasanya timbul karena berbagai faktor, seperti: faktor lingkungan, pekerjaan, pikiran, ataupun terjadinya suatu fase perubahan dalam hidup, misalnya kelahiran ataupun kematian orang tersayang.
Baca Juga: 4 Gejala Seseorang Sedang Mengalami Stres, Salah Satunya Mudah Marah
Ketika seseorang merasa stress, detak jantung akan meningkat, ritme napas menjadi cepat, otot menengang, dan bisa menyebabkan tekanan darah naik.
Meski dianggap biasa terjadi, stres yang dibiarkan akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Terutama jika stres terjadi pada ibu hamil.
Stres yang terjadi pada ibu hamil dapat mengurangi peluang untuk memiliki cucu loh!
Baca Juga: Selain Imunisasi, Aktivitas Fisik Membuat Anak Tak Gampang Sakit
Melansir laman The Telegraph, stres yang dirasakan ibu hamil saat masa awal kehamilan dapat mempengaruhi peluang untuk memiliki cucu dari anaknya.
Para peneliti telah mengidentifikasi hubungan antara ibu hamil yang mengalami stres atau peristiwa menyedihkan selama minggu ke-18 kehamilan, memiliki dampak pada anak laki-laki yang dilahirkannya.
Penelitian menemukan bahwa, anak laki-laki yang dilahirkan dari ibu yang mengalami stres, memiliki jumlah sperma yang sedikit ketika dewasa.
Para peneliti percaya, jika organ reproduksi pria sudah mulai berkembang sejak masa kehamilan.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction, melibatkan 643 pria berusia 20 tahun dan ibu mereka.
Penelitian ini menguji jumlah sperma dan konsentrasi testosteron laki-laki, serta membandingkannya dengan hasil kuesioner yang diisi oleh ibu mereka.
Baca Juga: Payudara Sehat Seksi Didapat Hanya Dengan 7 Cara Favorit Ini
Para peneliti menemukan bahwa 63% pria terkena dampak dari stres yang dialami ibunya saat 3 bulan pertama kehamilan yang bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti : kematian orang yang disayangi, kehilangan pekerjaan, kesulitan keuangan ataupun masalah rumah tangga lainnya.
Baca Juga: Pijat Bayi dengan Baby Losion, Metabolisme dan Daya Tahan Tubuh Optimal
Profesor Roger Hart, yang memimpin penelitian di University of Western Australia, mengatakan :
"Kami menemukan bahwa anak laki-laki yang telah terpapar 3 atau lebih peristiwa yang menyebabkan stres saat masa awal kehamilan, memiliki rata-rata 36 % pengurangan jumlah sperma dalam ejakulasi, pengurangan 12% dalam motilitas sperma dan penurunan 11% dalam kadar testosteron, dibandingkan dengan anak laki-laki yangt tidak terpapar stres saat masih dalam kandungan,” ucap Prof. Hart dalam jurnal.
“Ini menunjukkan bahwa paparan stres yang dialami ibu hamil di awal kehamilan, adalah periode yang rentan bagi perkembangan organ reproduksi anak laki-lakinya, dan mungkin memiliki efek buruk seumur hidup pada kesuburan pria,” lanjutnya.
Untuk itulah, ibu hamil terutama saat berada pada masa trimester pertama kehamilan, harus menghindari diri dari stres agar sang anak dapat melanjutkan generasi di masa depan.
Jika ingin memiliki cucu, ibu hamil haruslah mengelola tingkat stres dengan meminta bantuan dari pasangan dan keluarga lainnya.(*)