GridHEALTH.id - Susu merupakan salah satu minuman yang digemari banyak orang.
Selain rasanya yang enak juga dapat menyehat tubuh karena tinggi akan kalsium dan protein.
Tetapi apa jadinya jika kita meminum susu kadaluwarsa atau basi, tentunya bukan sehat yang di dapat melainkan penyakit yang bisa hinggap di tubuh kita.
Seperti video viral yang diunggah di akun Facebook Maryam Kayla beberapa waktu lalu.
Dimana dalam tayangan tersebut memperlihatkan air susu kemasan yang tampak sudah mengental dan menjijikan.
Lebih lanjut, Maryam Kayla menyarankan agar kita untuk lebih waspada lagi saat akan mengonsumsi susu kemasan.
"Diingatkan kpd anda yg sering konsumsi minuman dlm kotak kemasan spy lbh hati hati membelinya, meskipun expired msh lama, saat mau minum jgn pake sedotan, sebaiknya digunting/disobekkan kotaknya spy bisa lht isi dlmnya lbh jelas, lalu tuang ke gelas minum bila memang bnr2 isi dlmnya tdk bermasalah .. Ya allah," tulis Maryam Kayla.
Perlu diketahui, tanggal kadaluwarsa yang tertera di suatu produk tidak menjamin kualitas dari barang tersebut.
Terlebih dengan produk susu, dimana produk ini sangat tegantung pada cara menyimpannya.
Baca Juga: Studi: Merasa Cepat Lelah Bukti Pertanda Jantung Mulai Bermasalah
Terkadang jika disimpan ditempat yang baik, produk susu bisa saja bertahan lebih lama dari tanggal kadaluwarsa yang tertera.
Sebuah Lembaga di California yang fokus pada nutrisi anak, menyarankan untuk menyimpan susu pada suhu antara 3 sampai 7 derajat celcius.
Terlepas dari itu semua, mengonsumsi susu basi sangat berisiko pada kesehatan tubuh.
Bahaya atau tidaknya tergantung pada respon atau reaksi tubuh kita, tapi biasanya seseorang yang mengonsumsi susu basi akan mengalami keracunan.
Baca Juga: Teka-teki Kematian Bruce Lee Akhirnya Terungkap, Pembengkakan Otak
Gejala dari keracunan tersebut biasanya berupa mual, muntah, diare, atau demam dan dalam beberapa kasus bisa menyebabkan kematian.
Melansir dari berbagai sumber, berikut 3 sumber yang menyebabkan produk basi berdampak pada keracunan makanan.
1. Bakteri
Sejauh ini bakteri merupakan penyebab paling umum keracunan makanan. Bakteri berbahaya seperti E. coli, Listeria, dan Salmonellacome sering menjadi akar masalah tersebut.
Baca Juga: Ajaib, Koma Saat Hamil 2 Bulan Hingga Melahirkan, Bayinya Sehat dan Selamat, Disusui Oleh Dokter
Di Amerika Serikat, bakteri salmonella merupakan penyebab terbesar kasus keracunan makanan yang serius.
Dikutip dari CDC, diperkirakan 1.000.000 kasus keracunan makanan, termasuk hampir 20.000 rawat inap, dapat ditelusuri akibat infeksi salmonella setiap tahun.
Serta bakteri Campylobacter dan C. botulinum (botulism) adalah dua bakteri yang berpotensi mematikan yang sering mengintai dalam makanan.
2. Parasit
Keracunan makanan yang disebabkan oleh parasit tidak seperti keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri.
Baca Juga: Penderita Diabetes Sering Terganggu Tidurnya, Ternyata Karena Ini
Toxoplasma adalah parasit yang paling sering terlihat dalam kasus keracunan makanan. Biasanya ditemukan di kotak kotoran kucing.
Parasit dapat hidup di saluran pencernaan tanpa terdeteksi selama bertahun-tahun.
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan wanita hamil berisiko mengalami efek samping serius jika parasit menetap di usus seseorang.
3. Virus
Keracunan makanan juga bisa disebabkan oleh virus. Dikutip dari NCBI, The norovirus yang juga dikenal sebagai virus Norwalk, menyebabkan lebih dari 19 juta kasus keracunan makanan sumber terpercaya setiap tahun.
Dalam kasus yang jarang terjadi, itu bisa berakibat fatal. Sapovirus, rotavirus, dan astrovirus menimbulkan gejala yang serupa, tetapi mereka kurang umum.
Virus hepatitis A adalah kondisi serius yang dapat ditularkan melalui makanan.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth